ABSTRAK
Zink adalah unsur mikro esensial bagi manusia dan tanaman. Asupan zink pada
manusia diperoleh dari makanan yang berkandungan zink cukup, terutama dari
beras. Rendahnya ketersediaan zink dalam tanah berakibat pada rendahnya
konsentrasi zink  dan berkurangnya kemampuan ekspresi genetik tanaman.
Diperlukan strategi peningkatan  konsentrasi zink pada tanaman sebagai dasar
pemenuhan kebutuhan zink bagi manusia. Penelitian bertujuan untuk mempelajari
pengaruh dari aplikasi penyemprotan Zink Sulfat Heptahidrat, aplikasi
pemupukan urea diperkaya Zink Sulfat Heptahidrat, dan interaksi keduanya
terhadap hasil dan konsentrasi zink dalam beras. Penelitian ini dilaksanakan di
Desa Wijirejo, Kec. Pandak, Kab. Bantul, DIY, pada bulan September
2015-Januari 2016, menggunakan metode RAKL Faktorial. Faktor pertama adalah
tanpa penyemprotan  Zink Sulfat Heptahidrat, penyemprotan  Zink Sulfat
Heptahidrat 75 g/ha dan penyemprotan  Zink Sulfat Heptahidrat 150 g/ha. Faktor
kedua  adalah  pemupukan urea tanpa Zink Sulfat Heptahidrat, pemupukan urea
diperkaya 7.5 kg/ha Zink Sulfat Heptahidrat dan pemupukan urea diperkaya 15
kg/ha Zink Sulfat Heptahidrat. Kedua faktor perlakuan tersebut diaplikasikan pada
padi var. Ciherang. Parameter yang diamati adalah hasil, tinggi tanaman, jumlah
anakan, jumlah anakan produktif, jumlah biji per malai, persentase biji hampa
permalai, berat 1000 biji, kosentrasi zink dalam beras. Data dianalisis dengan
sidik ragam taraf 5% dilanjutkan dengan analisis DMRT taraf 5%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penyemprotan Zink Sulfat Heptahidrat 75 g/ha dapat
meningkatkan hasil padi hingga 13 persen, pemupukan urea diperkaya 7,5 kg/ha
Zink Sulfat Heptahidrat dapat meningkatkan konsentrasi zink dalam beras hingga
33 persen, dan kombinasi antara perlakuan penyemprotan Zink Sulfat Heptahidrat
75 g/ha dan pemupukan urea yang diperkaya 7,5 kg/ha Zink Sulfat Heptahidrat
dapat meningkatkan jumlah biji per malai hingga 22 persen.

Kata Kunci: Padi, Zink, Zink Sulfat Heptahidrat, Kadar zink, Urea, Pemupukan