×
Antioksidan berfungsi sebagai penangkal radikal bebas dalam tubuh
sehingga dapat melawan kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.
Daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) mengandung senyawa aktif
minyak atsiri, tannin, flavonoid dan eugenol yang berfungsi sebagai antioksidan.
Nanoemulsi adalah campuran isotropik dari minyak, air, surfaktan dan
kosurfaktan yang stabil dan jernih. Nanoemulsi dapat diformulasikan melalui
SNEDDS (Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System). Keunggulan SNEDDS
adalah kemampuan membentuk nanoemulsi secara spontan di dalam saluran cerna
dan ukuran tetesan yang dihasilkan berukuran nanometer. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui perbandingan aktivitas antioksidan SNEDDS ekstrak
kloroform daun salam dan bentuk ekstraknya.
Penelitian ini menggunakan metode DPPH. Kelebihan metode DPPH
adalah waktu analisis cepat dan sederhana. Uji aktivitas antioksidan diukur
menggunakan spektofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 516 nm. Hasil uji
diinterprestasikan sebagai IC50. Nilai IC50 dapat ditentukan menggunakan
persamaan regresi linear. Data dianalisa menggunakan template dalam program
Microsoft Excel, sebagai pembanding dilakukan uji terhadap aktivitas antioksidan
Vitamin C.
Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 SNEDDS yaitu sebesar 43,2287
μg/mL, IC50 ekstrak kloroform daun salam 36,6169 μg/mL, dan IC50 Vitamin C
2,1916 μg/mL. Berdasarkan tingkat kekuatan antioksidan sampel termasuk
antioksidan yang sangat kuat. Potensi antioksidan SNEDDS ekstrak kloroform
daun salam lebih rendah dibandingkan dengan potensi antioksidan bentuk
ekstraknya.
Kata kunci : antioksidan, SNEDDS, daun salam