Prevalensi penderita kanker semakin meningkat penyebabnya adalahradikal bebas, hal ini memunculkan banyak penelitian mengenai antioksidan,karena reaktivitas radikal bebas dapat dihambat oleh antioksidan. Tumbuhan yangdapat menghasilkan antioksidan salah satunya adalah daun salam (Syzygiumpolyanthum (Wight) Walp). Kandungan metabolit sekunder daun salam adalahminyak atsiri, tanin, flavonoid dan eugenol yang berfungsi sebagai antioksidandan antijamur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidanekstrak kloroform daun salam dan sediaan SNEDDS ekstrak kloroform daunsalam dengan PKO sebagai fase minyak.Metode yang digunakan adalah metode DPPH menggunakanspektrofotometri UV-VIS. DPPH merupakan radikal bebas yang stabil pada suhukamar dan sering digunakan untuk menilai aktivitas antioksidan beberapasenyawa atau ekstrak bahan alam.Sediaan SNEDDS Ekstrak daun salam memiliki potensi antioksidan kuathal ini dapat dilihat dari nilai IC50 sebesar 40,7177 ppm. Daya antioksidan darisediaan SNEDDS ekstrak daun salam dengan PKO sebagai fase minyak masihmemiliki potensi yang lebih rendah dibandingkan Ekstrak daun salam(IC50=36,6169 ppm) dan Vitamin C sebagai kontrol positif (IC50= 2,1916 ppm).Kata kunci: Antioksidan, sediaan SNEDDS ekstrak kloroform daun salam,spektrofotometri UV-VIS, DPPH