Seiring perkembangan jumlah penduduk di Desa Pucangan yang semakin besar,
maka meningkat juga kebutuhan air di desa tersebut. Karena masih banyak
terdapat sawah di desa Pucangan sehingga untuk memenuhi kebutuhan air nya di
buat sumur bor dalam (sumur artesis). Pemompaan air yang terus menerus
sebagai dampak meningkatnya kebutuhan air untuk berbagai keperluan
akan menyebabkan menurunnya permukaan air tanah, sehingga akan berakibat
sulitnya memperoleh air untuk keperluan pada musim kemarau.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kontur muka air sumur
penduduk di Desa Pucangan. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini
adalah observasi dan metode studi data sekunder. Penelitian ini menggunakan 16
sampel sumur penduduk dan 10 sampel sumur bor sawah. Pengukuran meliputi
kedalaman muka air sumur dan dasar sumur terhadap muka tanah setempat.
Pengambilan sampel sumur penduduk disekitar sumur bor sawah untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh sumur bor terhadap sumur penduduk. Setelah
didapat kedalaman muka air tanah kemudian dibuat peta kontur muka air sumur
dan peta aliran air tanah.
Dari hasil analisis didapatkan kedalaman muka air sumur penduduk berbedabeda.
Pada saat pengukuran didapatkan kedalaman antara 2,01 m – 4,82 m dari
permukaan tanah pada elevasi antara 119 m dan 121 m dibawah permukaan laut,
dan kedalaman antara 3,36 m – 6,77 m dari permukaan tanah pada elevasi antara
122 m dan 124 m dibawah permukaan laut. Setelah dibuat kontur muka air sumur
dapat dibuat pola aliran air tanahnya, maka tampak bahwa arah aliran air tidak
menuju sumur bor sawah sehingga tidak ada hubungan antara pengambilan air
tanah sumur bor sawah terhadap sumur penduduk.
Kata kunci : Kedalaman muka air tanah, pola kontur air tanah, arah aliran air
tanah.