Paitan merupakan tanaman semak belukar yang banyak dijumpai di datarantinggi dan memiliki masa pertumbuhan yang cepat. Daun paitanmengandungalkaloid, flavonoid, saponin dan taninyang bersifat toksik bagi hama ulat pemakandaun. Oleh karena itu, daun paitan potensial untuk dijadikan pestisida organik.Adapun tujuan pekerjaan ini adalah untuk membuat pestisida organik.Pembuatan pestisida organik meliputi 2 tahap yaitu pengekstrakan daunpaitan dan pembuatan pestisida organik. Tahap pertama, daun paitan keringdiekstrak dengan menggunakan air. Proses ekstraksi berlangsung selama 15 menitdan suhunya dijaga 90oC. Larutan ditunggu sampai dingin kemudian disaringmenggunakan kain saring. Ampas hasil penyaringan langsung dibuang sedangkanfiltratnya digunakan untuk pembuatan pestisida organik. Sebelum dibuat pestisida,filtrat diuji kandungannya terlebih dahulu.Tahap kedua, pembuatan pestisida organik dengan memfermentasikanekstrak daun paitan 830 ml, larutan gula 50 gram/100 ml air, 100 ml asam cuka5%, 100 ml alkohol 40%, EM4 100 ml dan Bacillus thuringiensis sebanyak 1.000ml. Proses fermentasi dilakukan keadaan tertutup di dalam wadah bekas airmineral. Sebelum digunakan untuk fermentasi, wadah disterilkan dengan air panas±100oC. Fermentasi berlangsung selama 5 hari. Hasil fermentasi berupa pestisidaorganik yang berwarna kuning kecoklatan dan berbau menyengat.Pestisida organik daun paitan selanjutnya dilakukan pengujian. Pengujianmeliputi uji hama dan uji residu pestisida. Berdasarkan hasil uji hama dapatdiketahui bahwa mortalitas hama ulat uji pada pestisida organik lebih besardaripada pestisida komersial yaitu 95%. Sedangkan mortalitas dari pestisidakomersial adalah 86,65%. Pada pengujian residu pestisida, didapatkan residupestisida organik daun paitan <0,0002 yang masih di bawah batas maksimumresidu yaitu 0,1.Dari percobaan, daun paitan dapat dijadikan produk pestisida organik yangramah lingkungan. Pestisida organik daun paitan aman digunakan sebagaipembasmi hama ulat pemakan daun.