Penulis Utama | : | Siti Marlina |
NIM / NIP | : | D0112085 |
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam menciptakan budaya sekolah yang peka gender pada SMA maupun SMK di Kabupaten Sragen serta tantangan yang dihadapi oleh kepala sekolah yang akan dikaji dengan melihat teori peran kepala sekolah dan budaya sekolah peka gender. Hal ini penting mengingat siswa SMA/SMK di Kabupaten Sragen terdiri dari laki-laki dan perempuan sehingga diharapkan budaya yang berkembang di sekolah menjadi peka terhadap gender.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara dan studi dokumen. Sumber data informan dipilih dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis data interaktif dan menggunakan pengujian validitas triangulasi sumber data.
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa kepala sekolah memiliki 3 peran penting untuk mewujudkan sekolah responsif gender, yaitu sebagai manajer, pemimpin dan agen perubahan. Sebagai manajer, kepala sekolah pada SMAN 3 Sragen dan SMAN 1 Sumberlawang mendelegasikan wewenang kepada bawahannya untuk mengikuti pelatihan gender. Kepala sekolah di SMKN 1 Sragen mendelegasikan tugas kepada guru laki-laki dan perempuan secara bergantian untuk mengikuti lomba guru berprestasi.Kepala sekolah pada SMKN 2 Sragen mendelegasikan tugas untuk mengelola kelas kepada wali kelas. Sebagai pemimpin, kepala sekolah di SMAN 3 Sragen dan SMKN 1 memberikan sosialisasi kepada warga sekolah tentang pentingnya kesetaraan dan keadilan gender di sekolah.Kepala sekolah di SMAN 1 Sumberlawang mengarahkan pembangunan sarana dan prasarana yang terintegrasi gender. Kepala sekolah di SMKN 2 Sragen mengintegrasikan gender dalam penyusunan Persyaratan Peserta Didik Baru (PPDB). Sebagai agen perubahan, kepala sekolah di SMAN 3 Sragen, SMAN 1 Sumberlawang dan SMKN 1 Sragen memberikan motivasi kepada peserta didik ketika upacara, sedangkan kepala sekolah SMKN 2 Sragen memberi keteladanan melalui perilaku dalam pemberian sangsi yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.Kepala sekolah menghadapi beberapa tantangan, tantangan ekstern yaitu belum adanya peraturan pemerintah yang mengikat dan pelaku usaha yang tidak menerima kesetaraan dan keadilan gender. Tantangan intern sekolah, yaitu dari sumber daya manusia di sekolah yang belum mampu mengintegrasikan kesetaraan dan keadilan gender dalam dokumen internal sekolah. Tantangan individu yang dihadapi yaitu kepala sekolah belum mampu mengidentifikasi kesenjangan gender yang ada di sekolah.
Kata Kunci : Budaya sekolah, Kepala sekolah, kepemimpinan, peka gender, satuan pendidikan
Penulis Utama | : | Siti Marlina |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | D0112085 |
Tahun | : | 2016 |
Judul | : | Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penciptaan Budaya Sekolah Peka Gender pada SMA/SMK di Kabupaten Sragen |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - F. ISIP - 2016 |
Program Studi | : | S-1 Ilmu Administrasi Negara |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-F. ISIP Jur. Ilmu Administrasi Negara-D.0112085-2016 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M. Si 2. Dr. Kristina Setyowati, M. Si |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. ISIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|