Penanganan cidera olahraga menjadi hal yang penting dalammengembalikan kondisi atlet kepada performa semula. Pemilihan penanganandalam kondisi cedera pada olahraga haruslah sesuai dengan kebutuhan sehinggadapat memberikan pemulihan kondisi dengan cara yang efektif dan efisien.Beberapa jenis alternatif penanganan cidera olahraga antara lain adalah pemberianSwedish massage, Hot compress, dan Stretching.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metodepenelitian eksperimental, populasi dalam penelitian ini adalah atlet usia 12-21tahun pada pencak silat Tapak Suci Pondok Pesantren Imam Syuhodo PolokartoSukoharjo, jumlah sampel yang didapatkan berjumlah 60 responden. Variabeldalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel independent yaitu swedish massage, hotcompress dan stretching dan 2 variabel dependent yaitu nyeri dan keterbatasangerak. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi regresi denganmelakukan pengujian prasyarat uji normalitas dan linieritas. Pengujian hipotesismenggunakan analisis regresi dan korelasi masing-masing prediktor dan analisisregresi Anava dua faktor.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh terapiswedish massage, hot compress, dan stretching terhadap penurunan nyeri denganrata-rata peningkatan masing-masing yaitu 2.75, 2.45, dan 2.2 dan tidak adapengaruh interaksi antara jenis terapi dengan kelompok umur terhadap penurunannyeri akibat cedera. Ada perbedaan pengaruh terapi swedish massage, hotcompress, dan stretching terhadap penurunan keterbatasan gerak dengan rata-ratapeningkatan masing-masing yaitu 19.750, 20.750, dan 17.50 dan Tidak adapengaruh interaksi antara jenis terapi dengan kelompok umur terhadap penurunanketerbatasan gerak akibat cedera.Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan pengaruh terapiswedish massage, hot compress, dan stretching terhadap penurunan nyeri danpenurunan keterbatasan gerak akibat cedera olahraga.Kata kunci : nyeri, keterbatasan gerak, cedera olahraga.