×
ABSTRAK
Perkembangan kota berdampak pada peningkatan kebutuhan lahan. Tuntutan
kebutuhan lahan tidak dapat diakomodir oleh ruang kota sehingga menimbulkan perembentan
kawasan ke wilayah pinggiran
(urban fringe)
. Perkembangan Kota Surakarta yang
dipengaruhi perkembangan ekonomi mengakibatkan daya tarik tersendiri. Kepadatan Kota
Surakarta yang mencapai 11.530 jiwa/km2
menuntut perkembangan kota ke wilayah pinggiran
terutama pada selatan Kota Surakarta. Kondisi fisik dan jarak yang dekat dengan pusat Kota
Surakarta menjadikan Kecamatan Baki, Grogol, dan Kartosuro
(urban fringe selatan Kota Surakarta )
berkembang. Perkembangan wilayah pinggiran (urban fringe)
dibuktikan dengan
perubahan penggunaann lahan dari tidak terbangun menjadi terbangun dan pembangunan
fasilitas ekonomi di wilayah pinggiran
(urban fringe)
selatan Kota Surakarta. Akses jalan
yang mudah menjadi pendorong perkembangan. Perkembangan urban fringe mengakibatkan
kenampakan bentuk morfologi yang beragam pada masing-masing kawasan. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui bentuk morfologi kawasan permukiman urban fringe selatan
Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan dua tahapan: pertama,
mengidentifikasi komponen pembentuk morfologi yang terdiri dari penggunaan lahan, pola
jaringan jalan, dan pola bangunan. Kedua, menganalisis bentuk morfologi urban fringe
selatan Kota Surakarta dengan mengintegrasikan hasil identifikasi komponen pembentuk
morfologi. Tingkatan morfologi yang dibahas pada penelitian ini meliputi tingkat kawasan
(mikro) dan keseluruhan kawasan (makro). Berdasarkan karakteristik penggunaan lahan,
urban fringe selatan Kota Surakarta terbagi menjadi tiga kawasan yaitu kawasan permukiman,
industri, dan perdagangan jasa. Hasil penelitian menunjukan pola penggunaan lahan
perdagangan dan jasa yang memita, pola jaringan jalan spinal, kepadatan beragam, dan pola
bangunan heterogen Jika ditinjau pada tiap kawasan
(mikro)
menunjukan bentuk morfologi
gurita dan konsentris pada tiap kawasan urban fringe selatan Kota Surakarta dan secara
keseluruhan
(makro)
menunjukan bentuk morfologi gurita. Bentuk morfologi yang ditinjau
secara mikro merupakan bagian dari morfologi makro.
Kata Kunci: Kota Surakarta, Urban Fringe, Morfologi, Bentuk Morfologi