×
Jembatan merupakan stuktur yang sangat vital bagi manusia. Apabila jembatan rusak, maka akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Salah satu akibat rusaknya jembatan adalah aktivitas gempa. Apalagi di Indonesia merupakan daerah rawan gempa. Oleh sebab itu, diperlukan evaluasi kinerja seismik struktur jembatan. Salah satu cara untuk mengevaluasi kinerja sismik struktur jembatan adalah dengan menggunakan kurva kerapuhan. Kurva kerapuhan dapat mengevaluasi seberapa besar kemungkinan terjadinya tingkat kerusakan struktur pada setiap besaran percepatan tanah. Penelitian ini, jembatan beton yang akan dievaluasi kinerja seismiknya adalah Jembatan Meluang A yang berada di daerah Bengkulu dengan kelas situs tanah keras.
Salah satu cara untuk membangun kurva kerapuhan adalah berdasarkan spektrum kapasitas struktur hasil dari olahan analisis Pushover. Hasil analisis Pushover adalah kurva kapasitas. Kemudian, kurva kapasitas dikonversi menjadi spektrum kapasitas. Spektrum kapasitas ditimpakan dengan kurva demand yang merupakan nilai median spektra perpindahan untuk mendapatkan probabilitas setiap batas kerusakan. Penelitian ini, menggunakan nilai median batas kerusakan berdasarkan HAZUS, ATC-40, dan Kim & Shinozuka (2004) dan menggunakan standar deviasi ketidaktentuan berdasarkan HAZUS. Kurva kerapuhan Jembatan Meluang A dibentuk dengan fungsi kerapuhan berdasarkan Papailia.
Hasil analisis kurva kerapuhan Jembatan Meluang A memiliki sensitivitas yang beragam di setiap tingkat batas kerusakannya. Berdasarkan hasil analisis, Jembatan Meluang A kemungkinan terjadi keruntuhan akibat gempa di daerah Bengkulu (0,5 g) berdasarkan Kim & Shinozuka (2004), HAZUS, dan ATC-40 tidak mencapai 10%.
Kata kunci : Evaluasi Kinerja Seismik, Kurva Kerapuhan, Spektrum Kapasitas, Analisis Pushover