×
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) pemahaman guru sejarah
terhadap pendidikan multikultural, (2) implementasi pendidikan multikultural dalam
pembelajaran sejarah di SMA Islam Diponegoro Surakarta, (3) kendala dalam
implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran sejarah di SMA Islam
Diponegoro Surakarta, (4) upaya yang ditempuh untuk mengatasi kendala dalam
implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran sejarah di SMA Islam
Diponegoro Surakarta, (5) persepsi siswa terhadap implementasi pendidikan multikultural
dalam pembelajaran sejarah di SMA Islam Diponegoro Surakarta.
Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu suatu cara dalam meneliti
suatu peristiwa dengan menghasilkan data-data deskriptif. Sumber data yang digunakan
adalah tempat, peristiwa, informan, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling. Teknik validitas data yang digunakan adalah
trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis interaktif, yaitu teknik analisis yang bergerak di antara tiga komponen
yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1)
guru sejarah memahami pendidikan multikultural sebagai pendidikan yang tidak
membeda-bedakan yang bertujuan agar siswa dapat hidup membaur dalam masyarakat,
guru memahami bahwa pelajaran sejarah adalah sarana yang baik untuk
mengimplementasikan pendidikan multikultural, (2) penanaman nilai multikultural
dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran, pembudayaan sekolah dan di lingkungan
masyarakat; dalam pembelajaran sejarah dilaksanakan melalui perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pembelajaran; dalam pembudayaan sekolah dengan pembiasaan sikap 5S1H;
di lingkungan masyarakat dengan melaksanakan program pengajar TPA di beberapa desa,
(3) kendala implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran sejarah adalah
pendidikan multikultural hanya diterapkan melalui penggunaan model pembelajaran
cooperative learning dan penyampaian nilai multikultural yang dapat diteladani dari
materi yang diajarkan, kendala dalam penerapan nilai multikultural di lingkungan
masyarakat adalah tidak semua siswa bisa ikut serta dalam program pengajar TPA,
(4) upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala implementasi pendidikan
multikultural dalam pembelajaran sejarah adalah dengan melakukan mediasi melalui
program In House Training (IHT), upaya untuk mengatasi kendala dalam menanamkan
nilai multikultural di lingkungan masyarakat adalah sekolah mengatur giliran siswa agar
semua dapat berpartisipasi dalam program pengajar TPA, (5) implementasi pendidikan
multikultural dalam pembelajaran sejarah memberi makna pada siswa bahwa perbedaan
bukan suatu hal yang perlu dipermasalahkan, perbedaan mengajarkan siswa pentingnya
sikap saling menghargai, menghormati, dan mengasihi dalam kehidupan bermasyarakat.
Kata kunci: multikultural, pendidikan multikultural, pembelajaran sejarah.