×
Pasangan suami istri yang memutuskan sama-sama bekerja dalam menjalani kehidupan rumah tangga ketika telah mempunyai keturunan menemui berbagai tantangan. Mereka memerlukan bantuan pengasuhan anak dikarenakan kondisi keduanya sama-sama bekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi, hambatan dan pendukung komunikasi suami istri bekerja dalam mengasuh anak pada masyarakat Desa Mojogedang, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data utama yang diperoleh dari wawancara, sedangkan data pendukung diperoleh dari buku, dokumen serta data pendukung lainnya. Teknik analisa dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni purposive sampling.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pola komunikasi suami istri bekerja dalam mengasuh anak memerlukan bantuan orangtua dari pasangan tersebut dalam pengasuhan anak mereka. Komunikasi dilakukan dengan tatap muka langsung serta melalui perantara alat komunikasi berupa telepon. Waktu yang digunakan berkomunikasi yakni pada saat pagi hari sebelum berangkat bekerja, pada saat bekerja komunikasi dilakukan dengan telepon, serta pada saat pulang bekerja, komunikasi efektif ketika hari libur. Inisiatif komunikasi suami dan istri sama namun cenderung lebih ke istri. Motif komunikasi dominan untuk mengetahui kabar, mempererat hubungan serta mengungkapkan perasaan dan perhatian, juga menyelesaikan masalah. Pesan yang disampaikan bersifat pribadi tentang rumah tangga sehari-hari dan cenderung tentang anak. Efek yang dirasakan berupa perasaan nyaman dan tenang, masalah cepat terselesaikan, menumbuhkan rasa kasih sayang serta mempererat hubungan. Terdapat 2 pola komunikasi pada komunikasi suami istri bekerja dalam mengasuh anak, yakni pola komunikasi persamaan dan pola seimbang terpisah. Faktor yang menghambat yaitu waktu, dengan suami istri sama-sama bekerja maka tidak ada yang bisa mengasuh anaknya sendiri. Yang kedua adalah kondisi fisik dan psikis yang lelah setelah pulang bekerja. Faktor mendukung yang pertama adalah ekonomi, pasangan yang sama-sama bekerja akan lebih baik keuangan mereka karena mendapat pemasukan dari dua orang, dibandingkan apabila pendapatan berasal dari suami atau istri saja. Yang kedua adalah kepercayaan, tugas dalam mengasuh anak dapat mereka percayakan kepada orangtua. Yang ketiga adalah hari libur, dimana keluarga dapat menghabiskan waktu bersama-sama, sehingga komunikasi berjalan efektif.
Kata kunci: Pola komunikasi, Pengasuhan anak