Penulis Utama | : | Veris Doni Listyanto |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | C0112058 |
Tahun | : | 2016 |
Judul | : | Istilah-istilah sesaji dalam tradisi julen giling tebu ptp nusantara ix pg Tasikmadu Kabupaten Karanganyar (kajian etnolinguistik) |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - F. Ilmu Budaya - 2016 |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-F. Ilmu Budaya Jur. Sastra Daerah-C.0112058-2016 |
Subyek | : | TRADISI JULEN |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Abstrak | : | Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimanakah bentuk istilah sesaji yang terdapat dalam tradisi julen giling tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar?; 2) Apakah makna leksikal dan makna kultural istilah sesaji dalam tradisi julen giling tebu PTP. Nusantara IX PG Tasikmadoe Kabupaten Karanganyar?; Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan bentuk istilah sesaji dalam tradisi julen giling tebu PTP. Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar; 2) Mendeskripsikan makna leksikal,makna gramatikal dan makna kultural istilah sesaji dalam tradisi julen giling tebu PTP. Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. data-data kebahasaan berdasarkan bentuk dan maknanya. Data penelitian ini berupa data lisan dari informan dan data tulis yang berasal dari buku-buku penunjang tentang tradisi julen. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan metode cakap. Untuk menganalisis bentuk menggunakan metode distribusional dan metode padan untuk menganalis makna istilah-istilah sesaji dalam tradisi julen giling PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. istilah sesaji dalam tradisi julen giling tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar terdapat tiga bentuk yaitu bentuk monomorfemis yang berjumlah 30, yaitu ampo [ampo], ampyang [ampya?], arak [ara?], candu [candu], criping [cripIη], dhele [dh?le], jadah [jadah], jenang [j?naη], joli [j?li], kencur [k?ncUr], kendhi [k?nDi], kopi [k?pi], kunci [kunci], kunir [kunIr], lempeng [l?mp?η], lenga [l?η?], lombok [l?mb??], menyan [m?ñan], miri [miri], nanas [nanas], rante [rante], slindur [slindUr], srondeng [srond?η], suruh [surUh], takir [takIr] tepas [tepas], trasi [trasi], uyah [uyah], wajik [wajI?], wedhak [w?Da?], bentuk polimorfemis berjumlah 12, yaitu cok bakal [c?? bakal], gedhang ayu [g?Daη ayu], jajan pasar [jajan pasar], kembar mayang [k?mbar mayaη], klasa bangka [kl?s? b?ηk?], ngantenan [ηantenan], panjang ilang [panjaη ilaη], pengilon [p?ηil?n], sega asahan [s?g? asahan], sega golong [s?g? g?l?η], sega suci [s?g? suci], takir ponthang [takIr ponTaη], sedangkan yang berupa frasa berjumlah 7, yaitu endhas kebo [?nDas k?bo], jenang katul [j?naη katUl], kacang tholo [kacaη Tolo], ketan ireng [k?tan ir?η], sega thiwul [s?g? TiwUL], sekar setaman [s?kar s?taman], tebu wulung [t?bu wulUη ],. 2) Istilah-istilah sesaji dalam tradisi julen giling tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar terdapat makna leksikal yaitu makna unsur-unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa, lepas dari penggunaan atau konteksnya. Makna gramatikal yaitu makna yang terbentuk akibat bergabungnya unsur yang satu dengan yang lainnya dalam pelbagai tataran gramatikal. Makna kultural dalam tradisi julen diharapkan mendapatkan keselamatan, perlindungan, dan ketentraman. |
File Dokumen Tugas Akhir | : |
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. AWAL.pdf BAB I.pdf BAB II.pdf BAB III.pdf IMG_0001.jpg |
File Dokumen Karya Dosen | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Drs. Y. Suwanto, M.Hum 2. Dra. Dyah Padmaningsih, M.Hum |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Ilmu Budaya |