Latar Belakang: Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak dideritaperempuan di dunia. Vitamin D berfungsi mengatur sebagian besar ekspresi gen padajaringan reproduksi wanita. Body Mass Index (BMI) berpengaruh terhadapbioavaibilitas vitamin D. Salah satu sumber utama vitamin D berasal dari diet, yangakan diubah langsung menjadi serum 25-hydroxyvitamin D [25(OH)D] begitu masuk keorgan hati. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara BMI danasupan vitamin D dengan serum 25(OH)D pasien kanker payudara.Metode: Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan cross sectional.Sebanyak 37 pasien kanker payudara rawat jalan di Rumah Sakit Dr. MoewardiSurakarta dipilih sebagai subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling.Data BMI diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Asupan vitaminD diperoleh dengan menggunakan metode food recall 1X24 jam dan semi quantitativefood frequency questionnaire. Sedangkan pengujian serum 25(OH)D menggunakanmetode enzyme-linked immunoabsorbent assay. Uji statistik yang digunakan adalahSpearman dan regresi linier.Hasil: Rerata BMI subjek penelitian adalah 21.96±3.63 kg/m², asupan vitamin D3.50±3.30 μg dan serum 25(OH)D 16.01±14.67 ng/mL. Hasil ini menunjukkan bahwasebagian besar subjek memiliki status gizi normal dan serum 25(OH)D defisit. Semuasubjek memiliki asupan vitamin D yang tergolong kurang. Terdapat hubungan yangtergolong lemah antara BMI (r=0.188, p=0.266) dan asupan vitamin D (r=0.113,p=0.507) dengan serum 25(OH)D pasien kanker payudara.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara BMI dan asupan vitamin D dengan serum25(OH)D pasien kanker payudara, walaupun tidak bermakna secara statistik.Kata Kunci: BMI, Asupan Vitamin D, Serum 25(OH)D, Kanker Payudara.