×
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya: (1)Perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode inquiry terpimpin yang disertai LKS dan metode demonstrasi disertai LKS terhadap prestasi belajar Fisika pokok bahasan Rangkaian Listrik Arus Searah. (2) Perbedaan pengaruh antara kemampuan siswa menggunakan alat ukur kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Fisika pada pokok bahasan Rangkaian Listrik Arus Searah..(3) interaksi antara pengaruh penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode pembelajaran dan kemampuan siswa menggunakan alat ukur terhadap prestasi belajar Fisika pada pokok bahasan Rangkaian Listrik Arus Searah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMU MTA Surakarta kelas 2 yang terdiri dari 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas, yaitu satu kelas untuk kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 40 anak dan satu kelas untuk kelompok kontrol dengan jumlah siswa 41 anak. Pengambilan data menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh data keadaan awal siswa serta teknik tes untuk memperoleh data kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Rangkaian Listrik Arus Searah. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik anava dua jalan dengan frekuensi sel tak sama yang didahului dengan uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas dari nilai ulangan Fisika pokok bahasan Rangkaian Listrik Arus Searah. Kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut anava menggunakan metode Scheffe. Dari analisis data dan pembahasan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : (1) Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode inquiry terpimpin yang disertai LKS dan pendekatan konstruktivisme melalui metode demonstrasi yang disertai LKS terhadap prestasi belajar Fisika pada pokok bahasan Rangkaian Listrik Arus Searah (Fa = 4,311 > F(1.77) = 3,974). Dari uji komparasi ganda yaitu FA12 = 11,085 > Ftabel = 3,974, diperoleh kesimpulan bahwa pendekatan konstruktivisme melalui metode inquiry terpimpin yang disertai LKS memberikan pengaruh lebih baik terhadap prestasi belajar Fisika dari pada pendekatan konstruktivisme melalui metode demonstrasi disertai LKS (XA1= 6,7050 > XA2= 6,1122) (2) ada perbedaan pengaruh antara kemampuan siswa menggunakan alat ukur kategori tinggi dan kategori rendah terhadap prestasi belajar Fisika pada pokok bahasan Rangkaian Listrik Arus Searah (FB = 31,752 > Ftabel = 3,974). Dari uji komparasi ganda yaitu FB12 = 31,752 > Ftabel = 3,974, diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang mempunyai kemampuan menggunakan alat ukur kategori tinggi memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap prestasi belajar Fisika siswa dari pada siswa yang mempunyai kemampuan menggunakan alat ukur kategori rendah (XB1= 6,980> XB2= 5,9674). (3) Tidak ada interaksi antara pengaruh penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode pembelajaran dan kemampuan siswa menggunakan alat-alat ukur terhadap prestasi belajar Fisika pada pokok bahasan Rangkaian Listrik Arus Searah (Fa = 2,586 < F>