×
Pembangunan mengalami pengubahan konsep dari bangunan horizontal ke bangunan vertikal yang
menjulang tinggi keatas. Diperlukan fondasi dalam seperti fondasi tiang pancang yang dapat memikul dan meneruskan besar beban bangunan vertikal kelapisan tanah keras. Kemampuan fondasi dalam memikul berat disebut kapasitas dukung ultimit. Kapasitas dukung ultimit diperoleh dari hasil penyelidikan sondir. Data sondir yang dibutuhkan semakin banyak sesuai kebutuhan fondasi yang banyak. Data sondir yang ada dapat digunakan untuk memprediksi jenis tanah dan kapasitas dukung fondasi tiang pancang tunggal disekitar wilayah data yang ada.
Prediksi tanah dari data sondir yang ada menggunakan metode clustering. Metode clustering
mengelompokkan jenis tanah berdasarkan nilai tahanan ujung konus (qc) sondir. Nilai qc diplotkan
kedalam QGIS untuk dilakukan clustering qc sehingga diperoleh cluster jenis tanah di Kecamatan
Banjarsari dan Laweyan. Prediksi kapasitas dukung fondasi tiang tunggal (Qu) pada kedalaman tiang berdasarkan data sondir digunakan confidence interval. Confidence interval memprediksi nilai Qu dan kedalaman yang belum diketahui nilainya dengan tingkat kepercayaan 60%-95%. Nilai Qu setiap kedalaman (z) yang dihitung dengan tingkat kepercayaan kemudian dihubungkan menggunakan grafik berdasarkan cluster. Grafik hubungan Qu dengan kedalaman dapat digunakan untuk mengetahui nilai kapasitas dukung fondasi tiang tunggal dan kedalaman tiang pada setiap cluster jenis tanah.
Hasil analisis QGIS Kecamatan Banjarsari dan Laweyan memiliki dua cluster jenis tanah yaitu tanah lempung kaku dan tanah lempung sangat kaku. Tingkat kepercayaan semakin besar menghasilkan kapasitas dukung fondasi tiang pancang tunggal (Qu) semakin kecil. Selisih nilai Qu kecil pada kedalaman kurang dari delapan meter antara tingkat kepercayaan 60%, 80% dan 95%. Kedalaman lebih besar dari delapan meter memiliki selisih perubahan nilai Qu yang besar. Selisih antar tingkat kepercayaan yang besar disebabkan rata-rata, jumlah data setiap kedalaman dan nilai standar deviasi yang besar. Hasil studi kasus membandingkan metode clustering dengan metode konvensional
Meyerhof menunjukkan bahwa metode dapat digunakan sebagai rekomendasi dalam memprediksi
kapasitas dukung fondasi tiang pancang tunggal (Qu).
Kata Kunci :fondasi tiang pancang tunggal, clustering, sondir, QGIS