Kandungan flavonoid, saponin dan tanin dalam daun nangka berkhasiat sebagai antibakteri. Sebagai sediaan obat, daun nangka dapat dibuat menjadi salep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan tipe basis salep antibakteri ekstrak etanol daun nangka terhadap sifat fisiknya, mengetahui stabilitas fisik, serta mengetahui basis salep yang paling baik. Pembuatan ekstrak daun nangka menggunakan metode maserasi dengan etanol 70%. Setelah itu dibuat salep dengan empat macam tipe basis yaitu basis hidrokarbon, absorbsi, mudah dicuci air dan larut air. Pada setiap formula dilakukan uji sifat fisik yaitu uji organoleptis, uji homogenitas, uji PH, uji daya sebar, daya lekat dan uji stabilitas salep dengan empat minggu penyimpanan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan metode tes ANOVA satu jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tipe basis salep yang digunakan berpengaruh terhadap sifat fisik salep kecuali pada homogenitas dan pH salep. Keempat formula salep antibakteri ekstrak etanol daun nangka mempunyai stabilitas fisik yang baik meliputi homogenitas, organoleptis, dan pH. Sedangkan untuk daya sebar dan daya lekatnya kurang stabil. Basis yang paling baik digunakan sebagai basis salep antibakteri ekstrak etanol daun nangka adalah basis Hidrokarbon. Kata kunci : ekstrak daun nangka, variasi basis salep, sifat fisik.