Dalam era keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi yang begitu pesat,

dunia jurnalistik dalam hal ini media cetak juga mengalami perubahan yang cukup mencengangkan. Pekerjaan memburu dan memproduksi berita telah mengalami transformasi yang bisa dibilang sangat pesat. Namun segala kemudahan dan kecepatan tersebut, tentu akan memunculkan berbagai dampak. Salah satunya adalah adanya kemiripan berita yang ditulis, sehingga membuat kesan eksklusif dari berita menjadi berkurang. Saling berbagi data bahkan naskah berita menjadi hal yang lazim di kalangan para pewarta. Pokok bahasan dalam penelitian ini, adalah bagaimana berita diproduksi dan apakah praktek saling berbagi naskah berita tersebut sudah menjadi kebiasaan padahal jelas hal itu bertentangan dengan kode etik jurnalistik. Teori yang digunakan adalah Media Framing serta Agenda Setting.

Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah Media Framing dan Agenda Setting serta dilakukan dengan cara triangulasi data. Penelitian dilakukan pada tiga Koran lokal di kota Solo. Hasilnya terdapat persamaan dari berita-berita yang dimuat dalam kurun waktu Februari hingga Juli 2014.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemiripan berita yang ada di harian Solopos, Joglosemar, dan Radar Solo memang terjadi karena adanya praktek saling berbagi naskah di kalangan reporter lapangan. Dan hal ini ternyata diketahui oleh redaksi, dan diberikan toleransi asal ada konfirmasi ulang ke narasumber. Bagi pembaca yang menjadi pelanggan koran, walau hal ini sempat menjadi perhatian namun secara keseluruhan bukan sebuah masalah dalam penerimaan pesan dari berita yang dibaca.

Perkembangan teknologi serta cakupan wilayah yang luas menjadikan para wartawan melakukan sebuah tindakan simbiosis mutualisma, berupa pembagian tugas liputan. Walau medianya berbeda-beda, praktek ini sudah lazim dilakukan dan sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Ini menunjukkan betapa wartawan masa kini cenderung kurang gigih dalam melakukan peliputan berita.

Kata kunci: Orisinalitas berita, kode etik jurnalistik, plagiarisme, penulisan berita, kemajuan teknologi informasi