×
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) manakah yang memberikan
prestasi belajar yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe TPS, tipe
TGT atau langsung; (2) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika
yang lebih baik siswa dengan kecemasan belajar matematika tinggi, siswa dengan
kecemasan belajar matematika sedang, atau siswa dengan kecemasan belajar
matematika rendah; (3) pada masing-masing model pembelajaran kooperatif tipe
TPS, model pembelajaran kooperatif tipe TGT, atau model pembelajaran langsung,
manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik,
siswa dengan kecemasan belajar matematika tinggi, sedang, atau rendah; (4) pada
masing-masing tingkat kecemasan belajar matematika, manakah yang memberikan
prestasi belajar matematika yang lebih baik, penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS, model pembelajaran kooperatif tipe TGT, atau model
pembelajaran langsung.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain
faktorial 3x3. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Eromoko Tahun Pelajaran 2015/2016. Sampel penelitian ini adalah 94 siswa yang
terdiri dari 30 siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS, 30 siswa dengan menggunakan model pembelajaran TGT, dan 34 siswa
menggunakan model pembelajaran langsung. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan angket kecemasan
belajar matematika. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen tes
prestasi dan kecemasan belajar matematika terlebih dahulu diujicobakan.
Penilaian validitas isi instrumen tes dan angket dilakukan oleh validator. Daya
pembeda tes dan konsistensi internal angket menggunakan rumus korelasi produk
momen dari Karl Pearson. Uji reliabilitas instrumen tes dan uji reliabilitas
instrumen angket menggunakan rumus Cronbach Alpha. Uji keseimbangan
menggunakan uji Anava satu jalan, dengan α = 0,05 diperoleh simpulan bahwa
populasi TPS, TGT dan pembelajaran langsung dalam keadaan seimbang. Uji
prasyarat meliputi uji normalitas dengan menggunakan metode uji Liliefors dan
uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Dengan α = 0,05 diperoleh
simpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan
variansinya homogen. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai
berikut. (1) Model pembelajaran TPS dan langsung memberikan prestasi belajar
yang sama, sedangkan model pembelajaran TGT memberikan prestasi belajar
yang lebih baik daripada model pembelajaran TPS dan langsung, (2) Siswa
dengan kecemasan belajar tinggi, sedang, dan rendah memiliki prestasi belajar
yang sama, (3) pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan
kecemasan belajar tinggi, sedang, dan rendah memiliki prestasi belajar yang sama,
(4) Pada masing-masing tingkat kecemasan belajar, model pembelajaran TPS dan
langsung memberikan prestasi belajar yang sama baiknya sedangkan model
pembelajaran TGT memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan
model pembelajaran TPS dan langsung.
Kata Kunci : TPS, TGT, Kecemasan Belajar Matematika, Garis Singgung
Lingkaran