×
Latar Belakang: Penyebab kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh
perdarahan (32%), hipertensi dalam kehamilan (25%), infeksi (5%), partus lama
(5%), abortus (1%) dan penyebab lain bukan karena kehamilan dan persalinan
(32%). Kejadian Perdarahan Pasca Persalinan di Kabupaten Bondowoso pada
tahun 2014 meningkat hampir 1 % dibandingkan 2013. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko perdarahan pasca persalinan di
Kbupaten Bondowoso pada tahun 2015.
Metode: Penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan
case control, subjek sampel dipilih secara fixed disease sampling sebanyak 90
subjek penelitian dengan jumlah kelompok kasus 30 dan kelompok kontrol 60.
Teknik analisis data menggunakan multilevel mixed effect models logistic
regression.
Hasil: Ada pengaruh kadar Hb ibu (OR = 2.22: CI = 1.05 – 3.39: p = 0.001),
riwayat obstetri (OR = 1.31; CI = 0.15 – 2.47; p = 0.027) dan ANC ibu sebesar
(OR=-1.46; CI = -2.95 – 0.01; p = 0.052) terhadap kejadian perdarahan pasca
persalinan. Tidak ada hubungan antara usia ibu (OR = 0.12; CI = -1.01 – 1.26; p =
0.082), paritas ibu (OR = 0.18; CI = -0.96 – 1.32; p = 0.754) dan penolong
persalinan (ICC = 2.67%). Analisis multilevel menunjukkan bahwa faktor risiko
yang paling besar pengaruhnya terhadap kejadian perdarahan pasca persalinan
adalah kadar Hb ibu.
Kesimpulan: Kadar Hb, riwayat obstetri dan ANC ibu berpengaruh positif
terhadap kejadian perdarahan pasca persalinan sedangkan bidan berpengaruh
negatif terhadap kejadian perdarahan pasca persalinan sehingga perlu pelaksanaan
asuhan yang terintegrasi kepada ibu sejak ibu hamil untuk menghindari
komplikasi yang terjadi pada kehamilannya.
Kata Kunci: Perdarahan Pasca Persalinan, Faktor Risiko, Bondowoso