Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah tradisi Yaqowiyyudan pemaknaan masyarakat pada tradisi Yaqowiyyu di Jatinom KecamatanJatinom Kabupaten Klaten.Penelitian ini menggunakan metode penelitiankualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teori yang digunakan adalah teoriinteraksionisme simbolik Herbert Blummer. Teknik pemilihan informan yangdigunakan yaitu purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaituobservasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Validitas data dengantriangulasi sumber. Analisis menggunakan model interaktif.Hasil penelitian menjelaskan bahwa asal usul Yaqowiyyu bermula ketikaKyai Ageng Gribig diperintahkan oleh Sultan Agung untuk menemani ibadah Hajidi Mekkah. Ketika itu membawa oleh-oleh apem yang akan digunakan sebagaimedia dakwah menyebarkan agama Islam ketika mengadakan pengajian. Terdapat3 makna apem yaitu sebagai simbol pengampunan, kue tradisi, dan simbolsedekah. Selain apem, makna dari cara apem yang disebar yaitu pemberi maaf danperebut apem diibaratkan sebagai pemohon maaf, karena santri yang datangsemakin banyak sehingga tidak memungkinkan untuk dibagikan satu per satusehingga menjadi penamaan dari tradisi ini. Makna gunungan apem yaitu simbolsedekah masyarakat, simbol apem dari Dinas Pariwisata dan Panitia, simbolpemberitahu kepada masyarakat bahwa gunungan apem akan dibagikan keesokanharinya.Simpulan dari penelitian ini bahwa tradisi sebaran apem yaqowiyyubemula ketika Kyai Ageng Gribig mengadakan pengajian dengan membagikanapem kepada santrinya. Tradisi sebaran apem yaqowiyyu sebagai hasilkebudayaan memiliki simbol yang mengandung makna tergantung daripemaknaan masyarakatnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan perbedaanpemaknaan masyarakat dalam memaknai suatu simbol yaitu latar belakangpendidikan, peran dalam tradisi, status kependudukan, umur dan pekerjaan, tradisisebaran apem yaqowiyyu tetap dilestarikan meskipun perkembangan kehidupanmanusia semakin modern.Kata Kunci: Eksistensi, pemaknaan masyarakat, yaqowiyyu