Diare adalah meningkatnya frekuensi buang air besar disertai perubahankonsistensi tinja dibandingkan BAB normal. Pemberian antibiotik hanyadiberikan pada diare spesifik. Berdasarkan data dilapangan, diketahui bahwapenggunaan antibiotik pada diare tinggi. Penggunaan obat antibiotik yang tidakrasional dengan pedoman terapi, akan meningkatkan berkembangnya resistensibakteri terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studipenggunaan antibiotik berdasarkan ketepatan obat dan dosis pada pasien diarespesifik di Puskesmas Karangpandan.Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental denganpengumpulan data secara retrospektif. Data diperoleh dari resep pasien dengandiagnosis diare spesifik yang mendapatkan terapi antibiotik di PuskesmasKarangpandan. Sampel diperoleh secara purposive sampling dan memenuhikriteria inklusi dan eksklusi.Dari hasil penelitian didapatkan 23 kasus diare spesifik yang memenuhikriteria inklusi. Antibiotik yang digunakan pada diare spesifik di PuskesmasKarangpandan antara lain kotrimoksazol (56%), metronidazole (22%) dankombinasi keduanya (22%). Berdasarkan evaluasi antibiotik denganmenggunakan acuan WHO (2005), World Gasteroenterology OrganizationPractice Guidelines (2008), dan Dosage Guidelines for Commonly UsedAntibiotics in Adults (2009) didapatkan sebanyak 91,30% tepat obat dan 100 %tepat dosis.Kata kunci : diare spesifik, antibiotik, tepat obat, tepat dosis