ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan remaja mengakses situspornografi di Kecamatan Jebres, Surakarta. Untuk mengetahui habituasi remajadalam mengkses situs pornografi di Kecamatan Jebres, Surakarta.  
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, penelitian kualitatifdipilih untuk  digunakan karena dirasa lebih tepat dalam menggunakan point ofview dari informan. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam.
Hasil wawancara kemudian dilengkapi dengan memakai analisis pemikiranyaBourdieu yang dirasa tepat untuk mengetahui alasan dan habituasi perilaku remajamengakses situs pornografi
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu, alasan remajamengakses situs pornografi adalah sebagai hiburan, rasa penasaran, supaya tidakdikatakan ketinggalan jaman, mengisi waktu luang, sebagai lelaki yang “normal”,dan kemudahan dalam mengakses situs pornografi. Mengakses situs pornografimerupakan habitus (pembiasaan) yang diperoleh dari suatu sikap atau pandangan
(disposisi) yang mencederungkan remaja mengakses situs pornografi. Adanyapandangan bahwa mengakses situs pornografi adalah suatu hal yang wajarmembentuk pembiasaan (habituasi) remaja mengakses situs pornografi. Dalam
lingkungan pergaulan teman sebaya, mengakses situs pornografi menjadi hal yangwajar karena dianggap normal bagi seorang laki-laki. Selain itu remaja juga takutdi cap sebagai orang yang tidak gaul dan ketinggalan jaman sehingga, remajaberusaha untuk beradaptasi dengan melakukan hal yang umum dikerjakan,dimainkan, disukai, teman sebaya agar dapat menjadi bagian dari mereka.Pembiaran dari orang tua juga mempengaruhi remaja mengakses situs pornografi.
Pemberian uang kepada anak tanpa pengawasan langsung kegunanan uangtersebut,membuat anak semakin mudah mengakses situs pornografi.Yang menjadi
tujuan utama bagi orang tua adalah kebutuhan anak dapat tercukupi. Hal lain yangmendasari remaja mengakses situs pornografi adalah tidak adanya sosialisasipendidikan seks sejak dini yang dilakukan oleh orang tua. Kecenderungan orangtua yang membatasi anaknya untuk mengetahui tentang seks justru membuat
remaja bertindak sebaliknya. Dari rasa ingin tahu menjadi sebuah perilakumengakses situs porno yang dilakukan secara terus menerus. Selain itukemudahan akses fasilitas internet yang ditunjang dengan fasilitas wifi membuat
remaja semakin mudah mengakses situs porno. Internet tidak hanya digunakansebagai sarana mencari informasi semata, namun lebih kepada produk teknologiyang dipercaya mampu menjawab rasa ingin tahu mereka akan seks.

Kata Kunci: Remaja, Pornografi, Habitus