Penulis Utama : Eny Kunarti
NIM / NIP : S531408020
×

Latar belakang: Iodium di dalam urin merupakan indikator biokimia yang non invasive dan marker yang baik untuk menentukan asupan iodium terkini. Kadar Iodium dalam urin pada anak usia sekolah dan ibu hamil merupakan indikator yang baik untuk mengukur jumlah asupan iodium, karena 90 % iodium dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin. Kadar iodium dalam urin dianggap sebagai penanda biokimia yang dapat digunakan untuk mengetahui asupan iodium dan status iodium populasi serta adanya defisiensi iodium dalam suatu wilayah atau populasi. Defisiensi iodium bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya GAKI, GAKI juga bisa disebabkan oleh zat goitrogenik antara lain tiosianat yang dapat mengadakan kompetisi dengan iodium dalam proses sintesis hormon tiroid. Besarnya masalah GAKI di masyarakat salah satunya dapat diketahui dengan melakukan survei pada anak sekolah usia 6-12 tahun yaitu dengan pemeriksaan Ekskresi Iodium Urin (EIU). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status gizi, zat goitrogenik, asupan dan garam beriodium dengan kadar Ekskresi Iodium Urin pada anak Sekolah Dasar di Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora.
Metode: Desain penelitian adalah analitik observasional dengan rancangan cross-sectional. Subjek penelitian adalah anak Sekolah Dasar usia 9-12 tahun yang duduk di kelas 4, 5 dan 6. Jumlah sampel sebesar 97 anak yang diambil dengan metode simple random sampling. Status gizi diukur dengan menggunakan indikator IMT/U, asupan iodium diperoleh menggunakan metode food recall 3 x 24 jam, Kadar iodium dalam garam diukur dengan menggunakan metode titrasi di laboratorium BPGAKI Magelang, zat goitogenik dan ekskresi iodium urin (EIU) yang diambil dari urin sewaktu diukur dengan menggunakan metode spektrofotometer di Laboratorium BPGAKI Magelang. Analisis data bivariat menggunakan uji Pearson Correlation dengan p < 0,050.
Hasil: Rerata status gizi 0,14 ± 1,25 kg/m2, rerata zat goitrogenik 1,58 ± 1,22 ppm, rerata asupan iodium 0,09±0,16 μg/hr, rerata garam beriodium 78,43 ± 36,65 ppm dan rerata kadar Ekskresi Iodium Urin 1065,75 ± 732,95 μ/L. Hubungan status gizi dengan kadar EIU (r= 0,076, p= 0,460). Hubungan zat goitrogenik dengan kadar EIU (r= 0,217, p= 0,032). Hubungan asupan iodium dengan kadar EIU (r= -0,095, p= 0,355). Hubungan garam beriodium dengan kadar EIU (r= 0,50, p= 0,627)
Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara zat goitrogenik dengan kadar EIU sedangkan status gizi, asupan dan garam beriodium tidak berhubungan secara bermakna dengan kadar EIU pada anak Sekolah Dasar.
Kata kunci: Status gizi, zat goitrogenik, asupan iodium, garam beriodium, kadar EIU

×
Penulis Utama : Eny Kunarti
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S531408020
Tahun : 2016
Judul : Hubungan Status Gizi, Zat Goitrogenik Asupan dan Garam Beriodium Dengan Kadar Ekskresi Iodium Urin pada Anak Sekolah Dasar
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2016
Program Studi : S-2 Ilmu Gizi
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Magister Ilmu Gizi-S.531408020-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. dr. Sugiarto, SpPD, KEMD, FINASIM
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.