Penulis Utama : Abdul Haris Firmansyah
NIM / NIP : A131108001
×

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah limbah sludge dempul yang telah diolah secara fisika dan kimia dapat menurunkan kuantitas parameter yang ada di limbah tersebut sehingga meningkatkan kualitas air limbah yang dibuang.

Penelitian ini dilakukan secara dua tahap. Tahap pertama yaitu pengujian di laboratorium. Pada pengujian ini, dilakukan tiga metode pengujian yaitu dengan media tawas, arang aktif, dan sistem aerasi. Pada pengujian dengan media tawas, sebanyak lima buah sampel ditambahkan dengan tawas masing-masing 1, 5, 10, 20, dan 40 gram. Sampel kemudian dianalisis untuk mengetahui nilai Total Suspended Solid (TSS). Pada pengujian dengan media arang aktif, sebanyak empat buah buah sampel dempul ditambahkan arang aktif dengan panjang 10, 20, 30, dan 40 cm. Sampel kemudian dianalisis untuk mengetahui kadar logam besi (Fe) dalam limbah. Pada pengujian dengan sistem aerasi, sebanyak sepuluh buah sampel diaerasi dengan waktu aerasi masing-masing sekitar 1, 2, 5, 10, 20, 40, dan 60 menit. Sampel kemudian dianalisis untuk mengetahui nilai Chemical Oxygen Demand (COD). Tahap kedua yaitu pengaplikasian di lapangan. Sebanyak enam buah sampel dempul diuji dengan metode yang berbeda. Sampel 2 dan 5 diuji dengan parameter TSS, sampel 3 dan 6 diuji dengan parameter logam besi (Fe) dan sampel 1 dan 4 diuji dengan parameter COD. Hasil dari pengujian air limbah dempul dibandingkan dengan air limbah yang tidak terolah dan Baku Mutu Limbah yang ditetapkan pemerintah.

Pada pengujian di laboratorium, berdasarkan grafik hasil penelitian masing-masing parameter, menunjukkan adanya penurunan nilai parameter dibandingkan dengan nilai parameter air limbah tanpa dilakukan pengolahan. Pada pengaplikasian di lapangan, rata-rata nilai TSS air limbah dengan tawas sebesar 46,25 mg/L lebih rendah daripada nilai TSS air limbah tanpa tawas sebesar 61,00 mg/L. Untuk parameter besi, kandungan besi pada air limbah dengan arang aktif sebesar 1,311 mg/L ternyata lebih rendah daripada kandungan besi air limbah tanpa arang aktif sebesar 3,248 mg/L. Untuk parameter COD, nilai COD air limbah dengan aerasi sebesar 41,525 mg/L dan lebih rendah dari pada nilai COD air limbah tanpa aerasi sebesar 1.614 mg/L. Perbandingan hasil penelitian pada kedua pengujian air limbah terolah mempunyai nilai parameter yang lebih rendah daripada Baku Mutu Limbah yang ditetapkan pemerintah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa air limbah yang terolah secara fisika dan kimia mampu menurunkan kuantitas parameter air limbah sehingga meningkatkan kualitas air limbah yang akan dibuang ke lingkungan.

Kata kunci : air limbah dempul, TSS, COD, logam besi, kualitas limbah dempul.

×
Penulis Utama : Abdul Haris Firmansyah
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : A131108001
Tahun : 2016
Judul : Pemanfaatan Media Tawas, Arang Aktif dan Sistem Aerasi pada Pengolahan Limbah Sludge Dempul di Industri Karoseri
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2016
Program Studi : S-2 Ilmu Lingkungan
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Pascasarjana Progdi. Ilmu Lingkungan-A.131108001-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Mohammad Masykuri, M.Si
2. Inayati S.T, M.T, Ph.D
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.