×
Penelitian ini bertujuan menggambarkan tumbuhnya komunitas berbasis kampung kota yang ada di pemukiman Kali Code Yogyakarta khusunya di kampung Jetisharjo dan Kampung Jogoyudan yang kemudian menjadi aktor penggerak masyarakat setempat. Selain itu penelitian ini juga membahas tentang gerakan sosial yang timbul sebagai wujud dinamika perubahan yang terjadi pada masyarakat pinggiran sungai. Dinamika yang terjadi tersebut memberi berbagai dampak yang ditimbulkan baik positif dan negatif. Penelitian ini dibahas mendalam dengan Teori Aksi yang dikemukakan oleh Talcot Parsons.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Data diambil dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sedangkan teknik pemilihan informan menggunakan snowball. Untuk menjamin validitas data digunakan triangulasi sumber, sedangkan analisis data menggunakan analisis model interaktif.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pascaerupsi Merapi tahun 2010, terdapat berbagai gerakan sosial yang timbul di Jetisharjo dan Jogoyudan antara lain : tumbuhnya komunitas dengan basis kampung kota pinggir sungai, adanya berbagai event kampung, dan berbagai relasi sosial terbangun dengan sinergi yang baik. Dimana dalam prosesnya, terdapat komunitas Pemerti Code sebagai aktor di kampung Jetisharjo dan komunitas Pakubangsa sebagai aktor di kampung Jogoyudan. Seiring berjalannya waktu, pergerakan dari komunitas yang terbangun telah memberikan dampak positif yang timbul, yakni dinamika ekologi yang menuju ke arah positif, timbulnya kampung wisata, adanya sekolah komunitas, penguatan ekonomi masyarakat, dan perubahan ruang publik. Selain menimbulkan dampak positif, ternyata keberadaan komunitas bersama gerakan yang dibangun juga telah menimbulkan dampak negatif, yakni adanya konflik yang timbul dapat diinterpretasikan dengan tagline “ngedol code” dan juga kampung yang menjadi kendaraan politik.
Kata kunci : Erupsi, Gerakan Sosial, Komunitas, Sungai, Pemerti Code, Pakubangsa, Dampak.