×
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metakognisi dan kesulitan
metakognisi siswa bertipe kepribadian guardian, artisan, rational, dan idealist
kelas X SMKN I Jombang dalam memecahkan masalah sistem pertidaksamaan
linear dua variabel.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif eksploratif dengan
pendekatan studi kasus. Prosedur pemilihan subjek dengan menggunakan
purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini sebanyak sembilan subjek, terdiri
dari tiga subjek bertipe kepribadian guardian, dua subjek bertipe kepribadian
artisan, dua subjek bertipe kepribadian rational, dan dua subjek bertipe
kepribadian idealist. Data penelitian ini berupa metakognisi dan kesulitan
metakognisi siswa dalam memecahkan masalah sistem pertidaksamaan linear dua
variabel, dengan data pekerjaan subjek dan hasil wawancara. Instrumen penelitian
ini adalah peneliti sebagai sumber utama, tes pemecahan masalah dan pedoman
wawancara sebagai instrumen bantu. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara berbasis tugas. Validitas data menggunakan triangulasi waktu. Teknik
analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Analisis data dilakukan berdasarkan indikator metakognisi,
yang terdiri dari pengetahuan tentang strategi, pengetahuan tentang tugas-tugas
kognitif, dan pengetahuan diri. Subjek dikatakan mengalami kesulitan
metakognisi apabila subjek tidak dapat memenuhi indikator metakognisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa bertipe kepribadian guardian
dan rational tidak mengalami kesulitan metakognisi dalam memecahkan masalah
sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Siswa bertipe kepribadian artisan dan
idealist mengalami kesulitan pada aspek pengetahuan tentang strategi, yaitu
kesulitan menggunakan konsep meskipun mengetahui tujuan dari soal, tidak
membaca kembali bagian yang tidak dimengerti, yakin tidak menemukan
kesalahan saat menyelesaikan soal padahal langkah penyelesaian yang digunakan
tidak sesuai, dan tidak memperbaiki kesalahan meskipun merasa bingung akan
langkah penyelesaiannya. Pada aspek pengetahuan tentang tugas-tugas kognitif
siswa bertipe kepribadian artisan dan idealist tidak mengetahui algoritma yang
dipakai dan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah. Pada aspek
pengetahuan diri, siswa bertipe kepribadian idealist tidak menyadari jika merasa
kesulitan dalam menentukan langkah-langkah untuk memecahkan masalah dan
tidak menyadari langkah penyelesaian yang digunakan salah, tetapi siswa tetap
viii
pada keyakinan jika langkah penyelesaiannya benar dan sudah menjawab apa
yang ditanyakan di soal.
Kata kunci: Kesulitan Metakognisi, Pemecahan Masalah, Tipe Kpribadian