×
Kehidupan orang Jawa yang sangat identik dengan ritual ‘slamatan’ yaitu sebuah aktivitas budaya yang bertujuan untuk memohon berkah kepada Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus sebagai sarana harmonisasi semua unsur kehidupan. Ritual itu meliputi seluruh proses kehidupan hingga kematian. Bagi masyarakat Jawa, khususnya masyarakat di wilayah Surakarta, seluruh ritual selamatan tersebut tak pernah lepas dari keberadaan jenang (bubur). Kehadiran jenang disini tidak hanya sekedar berfungsi sebagai makanan pelengkap, melainkan keberadaan jenang itu sendiri merupakan symbol doa, harapan, persatuan dan semangat masyarakat Jawa itu sendiri. Sifat yang melekat secara implisit itulah yang dapat membuat Jenang memiliki nilai edukatif pada masyarakat. Suatu nilai edukatif dalam membangun kebersamaan masyarakat Jawa untuk saling berbagi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam arti lain disini, kehadiran Jenang mempunyai peranan yang luar biasa dalam segala lini kehidupan budaya orang Jawa. Jenang merupakan perwujudan nyata heritage atau warisan luhur kebudayaan Jawa, yang masih ada hingga sekarang dan wajib dilestarikan mengingat aspek positif baik dari sisi yang nampak (tangible) atau yang tersimbolkan (intangible) dari keberadaan Jenang itu sendiri. Kota Solo memiliki agenda tahunan Festival Jenang Solo yang cukup menarik perhatian masyarakat luas sehingga Festival Jenang Solo menjadi media dalam Komunikasi dan Promosi tradisi Jawa yang saat ini semakin ditinggalkan.
Kata Kunci : Jenang, Tradisi Jawa, Promosi