ABSTRAK Peningkatan resistensi bakteri terhadap antibiotik memberikan peluanguntuk mendapatkan senyawa antibakteri dari tanaman. Pandan wangi lazimdigunakan sebagai pewangi dan pewarna makanan ternyata berpotensi memilikiaktivitas antibakteri. Kemudahan penggunaan ekstrak daun pandan wangi sebagaiantibakteri dapat ditingkatkan dengan memformulasikan ekstrak dalam sediaansalep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan tipe basissalep terhadap sifat fisik salep ekstrak daun pandan wangi sebagai antibakteri.Salep diformulasikan dalam dua basis yaitu basis hidrokarbon memggunakanvaselin album dan basis larut air yang merupakan kombinasi antara PEG 400 danPEG 4000. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metodeeksperimental laboratorium. Ekstrak daun pandan wangi diperoleh dengan caramaserasi menggunakan cairan penyari etil asetat. Selanjutnya ekstrak kentaldiformulasikan dalam bentuk salep Pengujian sifat fisik sediaan salep yangdilakukan meliputi organoleptis, homogenitas, daya sebar, daya lekat, uji pH, danuji iritasi. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakanOne Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pandan wangimengandung senyawa saponin. Formula salep basis hidrokarbon menunjukkanhasil uji sifat fisik lebih baik dibanding basis larut air. Uji iritasi pada semuaformula salep tidak memberikan reaksi iritasi sehingga aman digunakan. Dari ujistatistik, tipe basis salep berpengaruh (p<0,05) terhadap sifat fisik salep.Kata kunci : pandan wangi, antibakteri, basis salep