×
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model problem based learning dengan scaffolding learning activities terhadap kemampuan memecahkan masalah siswa.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan desain pretest-posttest non-equivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling, sehingga diperoleh 2 sampel yaitu kelas X-2 yang berjumlah 20 siswa sebagai kelas eksperimen dan X-3 yang berjumlah 23 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dengan metode tes dan metode non-tes. Metode tes dengan menggunakan Problem Solving Skill Test (PSST) berupa soal pilihan ganda dan metode non tes dengan menggunakan lembar observasi (afektif dan psikomotor), dan dokumentasi. Analisis uji hipotesis menggunakan uji-t (t-test) dengan bantuan software SPSS versi 17 pada taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai pretes dan postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas kontrol nilai pretes yang diperoleh sebesar 46.59 dan nilai postes sebesar 48.29, sedangkan pada kelas eksperimen nilai pretes sebesar 45.12 dan nilai postes sebesar 56.12. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan uji-t menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak. Dengan demikian, model problem based learning dengan scaffolding learning activities berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan maalah siswa.
Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa problem based learning dengan scaffolding learning activities berpengaruh signifikan terhadap kemampuan memecahkan masalah siswa.
Kata Kunci: problem based learning, scaffolding learning activities, kemampuan memecahkan masalah.