×
Kelelahan adalah hal yang lazim bagi perawat di rumah sakit. Suatu survei
terhadap perawat rumah sakit (n=745) menemukan bahwa, 65% perawat
mengalami kelelahan akut dan 50% mengalami kelelahan kronis. Padahal,
kelelahan pada perawat memiliki konsekuensi yang substansial, mencakup:
peningkatan kejadian merugikan bagi pasien serta konsekuensi terhadap perawat
secara individu. Kelelahan sendiri adalah masalah multifaset karena sifatnya yang
kompleks dan konstruksinya tumpang tindih (contoh: stres, kelelahan), cacat dan
bercampur dengan lingkungan kerja dan yang bersumber dari personal. Oleh
karena itu, penting untuk mengkaji kelelahan pada perawat dengan pendekatan
ergonomi yang luas, yaitu dengan menggunakan pendekatan ergonomi makro.
Salah satu pendekatan ergonomi makro adalah menggunakan model System
Engineering Initiative For Patient Safety (SEIPS). Penelitian ini membahas
bagaimana persepsi perawat terkait faktor penghalang dan pemicu kelelahan di
Bangsal Bedah Kanthil 2 RSUD Karanganyar menggunakan pendekatan
ergonomi makro yang berpedoman pada Model SEIPS.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif di mana pengumpulan datanya
berdasarkan Teknik Validasi Triangulasi, yaitu melalui: wawancara, observasi dan
kajian dokumen. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan proses reduksi data
(melalui proses transkripsi data dan direct content analysis menggunakan
Software NVivo), penyajian data dalam bentuk narasi deskriptif dan penarikan
kesimpulan dalam bentuk tabel masalah dan usulan solusi.
Hasil yang didapatkan adalah faktor penghalang dan pemicu kelelahan bagi
perawat dalam berbagai indikator di dalam Model SEIPS, sekaligus usulan solusi
potensial bagi masalah yang menjadi sumber kelelahan perawat di Bangsal Bedah
Kanthil 2 secara khusus dan RSUD Karanganyar secara umum.
Kata kunci: ergonomi makro, kelelahan, SEIPS, software NVivo