×
Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Karanganyar merupakan salah satu unit pelayanan yang ada di Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan tindakan pembedahan. Beban kerja yang diterima oleh perawat IBS cukup kompleks karena berhubungan dengan usaha penyelamatan nyawa pasien, dan dituntut untuk memiliki keahlian, pengetahuan dan konsentrasi yang tinggi dalam semua aspek perawatan perioperative. Beban kerja tersebut ditambah dengan banyaknya tindakan operasi yang terus meningkat tiap tahunnya dan tidak diimbangi dengan jumlah perawat di IBS yang menyebabkan perawat menjalankan tugas ganda. Beban kerja yang melebihi kapasitas kerja manusia normal dikhawatirkan akan mempengaruhi produktivitas dan stres akibat beban kerja yang tinggi dan mengakibatkan kelelahan fisik, mental, dan emosional yang dapat berujung terjadinya burnout pada perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya beban kerja mental dan fisik serta tingkat burnout yang dialami perawat IBS.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengukuran beban kerja fisik menggunakan persentase CVL, beban kerja mental menggunakan metode NASA-TLX, dan pengukuran tingkat burnout menggunakan Maslach Burnout Inventory (MBI).
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata beban kerja fisik yang dialami perawat IBS masuk kategori rendah sampai sedang, dengan beban kerja fisik tertinggi dialami oleh perawat asisten operasi. Hasil pengukuran dengan NASA-TLX menunjukkan beban kerja mental tertinggi juga dialami oleh perawat asisten operasi dengan kategori rentang beban kerja mental yang dialami perawat IBS, yaitu tinggi sampai sangat tinggi. Sementara itu, tingkat burnout yang dialami oleh perawat IBS masuk pada kategori rendah sampai sedang dengan tingkat burnout tertinggi dialami oleh perawat asisten anastesi.
Kata kunci: Beban Kerja, Burnout, NASA-TLX, Maslach Burnout Inventory (MBI), Perawat.