×
Latar Belakang: Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan retrovirus RNA yang dapat menyebabkan penyakit klinis, yang kita kenal sebagai Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Transmisi dari ibu ke anak merupakan sumber utama penularan infeksi HIV pada anak. Peningkatan transmisi dapat diukur dari status klinis, imunologis dan virologis maternal. Menurut beberapa penelitian, kehamilan dapat meningkatkan progresi imunosupresi dan penyakit maternal. Ibu hamil yang terinfeksi HIV juga dapat meningkatkan resiko komplikasi pada kehamilan.
Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian jenis analitik observasional. Berdasarkan ada atau tidak ada perlakuan termasuk jenis penelitian expost facto (mengungkap fakta). Dengan pendekatan case control (kasus kontrol) subyek dipilih dengan menggunakan teknik Fixed deseases sampling.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (80%) menerima tes HIV. Faktor yang ditemukan berhubungan dengan penerimaan tes HIV oleh ibu hamil adalah faktor ancaman (koef 1.23;95%CI=0.09-2.73P0.035), manfaat (koef 1.83:95%CI= 0.68-2.98P0.002), kerentanan (koef 1.55;95%CI=0.42-2.69P0.007), keparahan (1.69;95%CI=0.68-2.59P0.001), isyarat bertindak (koef 1.25;95%CI=0.14-2.36P0.027). Faktor usia, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan tidak berhubungan secara signifikan dengan kesediaan tes HIV pada ibu hamil. Alasan menerima adalah mengikuti anjuran petugas kesehatan, ingin tahu status HIV. Alasan tidak bersedia tes adalah takut diambil darah, takut hasil yang akan diterima, dan tidak mendapat persetujuan tes HIV dari suami.
Kesimpulan: Simpulan dari penelitian ini adalah kerentanan, keparahan, hambatan, manfaat dan isyarat bertindak merupakan faktor yang berhubungan langsung dengan kesediaan tes HIV pada ibu hamil. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi petugas ksehatan di tempat pelayanan antenatal care dan dapat dipakai sebagai dasar penelitian lebih lanjut.
Kata kunci: Health belief model, kesediaan tes HIV.