ABSTRAKLatar Belakang : Salah satu bidang pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatianadalah penyakit akibat kerja pada pekerja mebel kayu. Debu dari proses industriyang terdapat di udara apabila terhirup oleh manusia dapat mengakibatkangangguan fungsi paru, yaitu suatu gangguan pada paru yang berupa penimbunanpartikel debu. Berdasarkan survey awal, 60% dari 10 pekerja mengeluhkangangguan pada parunya, sedangkan hasil perhitungan kadar debu kayu denganmenggunakan alat Personal Dust Sampler (PDS) adalah 7,8 mg/mternyata melebihi NAB (5 mg/m3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganpaparan partikel debu kayu dengan gangguan fungsi paru.Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik denganpendekatan cross sectional. Teknik sampel yang digunanakan adalah simplerandom sampling dan di dapatkan 38 sampel. Instrumen yang digunakan dalamdalam penelitian ini adalah personal dust sampler (PDS) untuk mengukur kadardebu, timbangan analitik untuk pengukuran filter sebelum dan sesudah digunakan,spirometri untuk mengetahui gangguan fungsi paru. Teknik analisis data yangdigunakan adalah uji statistik Spearman.Hasil : Hasil uji statistik mengenai hubungan paparan partikel debu kayu dengangangguan fungsi paru menunjukkan nilai yang signifikan yaitu p = 0.045 dan r =-0.327. Artinya semakin banyak partikel debu maka fungsi paru mengalamipenurunan.Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara paparan partikel debukayu dengan gangguan fungsi paru pada pekerja mebel di UD. Surya AbadiFurniture, Gatak, Sukoharjo.Kata Kunci : Partikel debu kayu, gangguan fungsi paru, dan pekerja mebel.