Pemerintah di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2006-2015 yang memilikiPendapatan Asli Daerah yang tinggi dengan statusnya sebagai Ibu Kota Negarasekaligus sebagai pusat perekonomian ternayata tidak mampu menurunkuntingkat kemiskinan secara kontinyu. Setelah adanya kebijakan desentralisasifiskal, pemerintah daerah semakin memiliki wewenang penuh dalam mengelolakeuangan daerahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pengaruhPendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, dan Belanja Daerah terhadap tingkatkemiskinan di Povinsi DKI Jakarta pada tahun 2006-2015. Menggunakan analisis regresi log linear, data yang digunakan adalahdata sekunder dan merupakan data kuantitatif. Data yang digunakan adalah datatime series dalam kurun waktu 10 tahun dengan pengolahan data menggunakanprogram Eviews. Data diperolehh dari Badan Pusat Statistik DKI Jakarta danKementerian Keuangan Republik Indonesia. Hasil pengujian menyatakan Pendapatan Asli Daerah dan Dana BagiHasil tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Hasil pengujianBelanja Daerah terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkatkemiskinan. Koefisien determinasi menunjukkan pengaruh variabel independensebesar 84,3% secara bersama-sama terhadap tingkat kemiskinanKata kunci: kemiskinan, desentralisasi fiskal, pendapatan daerah, belanja pemerintah daerah