×
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan bawah
yang salah satunya disebabkan oleh bakteri dan merupakan penyebab kematian
terbesar terutama di negara berkembang. Antibiotik adalah terapi utama pada
kasus pneumonia karena bakteri. Pengunaan antibiotik bersama dengan obat lain
memungkinkan terjadi interaksi yang bersifat merugikan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui antibiotik yang memiliki potensi interaksi obat paling besar
beserta signifikansinya, dan mengetahui fase terjadinya potensi interaksi antibiotik
dengan obat lain.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian non eksperimental yang
hasilnya dianalisis secara deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara
retrospektif dengan mengambil data pada rekam medis pasien. Sampel diperoleh
dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria inklusi pasien
yang didiagnosa menderita pneumonia dengan penyakit penyerta dan
mendapatkan terapi antibiotik, dirawat di instalasi rawat inap RSUD Dr.
Moewardi Surakarta Tahun 2014-2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 12 jenis obat yang diidentifikasi
berpotensi menyebabkan interaksi obat pada pasien pneumonia dan potensi
interaksi obat berdasarkan literatur dengan persentase terbesar adalah ceftriaxon
dan furosemid yang memiliki signifikansi moderate sebesar 51,29%. Potensi
interaksi antibiotik dengan obat lain berdasarkan literatur terjadi pada fase
absorbsi (12,82%), metabolisme (35,9%), dan ekskresi (51,28%).