Latar Belakang: Pengalaman pacaran remaja Indonesia semakin berani dan terbuka, seperti: 1)Berpegangan tangan, laki-laki 69% perempuan 68,3%; 2)Berciuman, laki-laki 41,2% perempuan 29,3% dan 3)Meraba, laki-laki 26,5% perempuan 9,1%. Dari data tersebut terdapat angka yang relatif tinggi pada remaja yang melakukan seks pranikah. Pendidikan sebaya dapat meminimalkan remaja melakukan seks pranikah di RW 19 Kelurahan Jebres.

Metode Penelitian: Jenis penelitian quasy-experiment dengan pretest-postest with control group design. Lokasi penelitian di RW 19 Kelurahan Jebres. Subjek penelitian remaja usia 15-19 tahun yang memenuhi kriteria. Jumlah sampel 28 responden dibagi menjadi dua yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Chi Square dan Mc Nemar.

Hasil Penelitian: Responden penelitian sebelum diberikan pendidikan sebaya bersikap negatif (64,29%). Sikap responden setelah diberikan pendidikan sebaya pada kelompok eksperimen bersikap positif (85,71%). Uji Mc Nemar memiliki hasil p-value 0,016 sehingga ada perbedaan yang signifikan antara sikap pretest dengan posttest pada kelompok eksperimen. Uji Chi Square memiliki hasil p-value 0,007 sehingga ada perubahan sikap terhadap seks pranikah yang signifikan akibat pengaruh pendidikan sebaya.

Simpulan: Ada pengaruh pendidikan sebaya terhadap sikap seks pranikah remaja usia 15-19 tahun di RW 19 Kelurahan Jebres. Pendidikan sebaya dapat dijadikan salah satu program pendidikan kesehatan yang dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan di masyarakat supaya remaja tidak melakukan seks pranikah