Peningkatan kadar kortisol pada pengguna opioid dengan rumatan metadon dapatmenjadi faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi kognitif, maka dapat diberikanedukasi dan diupayakan penatalaksanaan yang tepat. Penelitian ini bertujuanMembuktikan adanya hubungan kadar kortisol dengan fungsi kognitif pada penggunaopioid rumatan metadon.Desain penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan pada bulanAgustus – September 2016. Teknik sampling dengan purposive sampling, yangmemenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di poliklinik rumatan metadon RSDM.Parameter yang diperiksa kadar kortisol dan fungsi kognitif yang kemudian dianalisisdengan analisis bivariat regresi linier untuk nilai p<0,05. Didapatkan 19 subjek, 17(89,5%) laki-laki dan 2 (10,5%) perempuan. Pasien dengan lama rumatan metadon > 6bulan 12 orang (63,2%) dan ≤6 bulan 7 orang (36,8%).Hasil analisis menunjukkan hubungan antara kadar kortisol dengan fungsi kognitif yangsecara signifikan bermakna (r = 0.44 dan p<0,05). Sedangkan hubungan fungsieksekutif, visuospasial dan kadar kortisol tidak menunjukkan hubungan yang bermakna(p>0,05). Pada domain memori/delayed recall dengan kadar kortisol terdapat hubunganyang (p<0,05). Pada domain atensi dan kadar kortisol juga memiliki hubungan yangbermakna (p<0,05). Hubungan lama rumatan dengan fungsi kognitif memiliki hubunganyang signifikan (r = 0,48 dan p<0,05). Sedangkan untuk lama rumatan dan fungsieksekutif, visuospasial memiliki hubungan yang tidak signifikan (p>0,05), pada domainatensi memiliki hubungan yang signifikan dengan lama rumatan (p,0,05), pada domaindelayed recall/memori juga menunjukkan hubungan yang signifikan (p,0,05)Simpulan, tidak ada hubungan kadar kortisol dengan fungsi kognitif pada penggunaopioid rumatan metadon dimana kadar kortisol yang semakin tinggi maka semakinburuk fungsi kognitifnya, akan tetapi ada hubungan pada domain delayed recall danatensi.Kata kunci : Kadar kortisol, Fungsi kognitif, Fungsi Eksekutif, Atensi, Delayed recall