ABSTRAKAcrylonitrile (C3H3N) adalah bahan kimia yang sangat penting dalammenunjang pembangunan di sektor industri, yaitu sebagai bahan kimia antara(intermediate) dalam pembuatan polimer seperti acrylic fibers,Acrylonitrile/Butadiene/Styrene, Styrene/Acrylonitrile, dan juga adiponitrile.Pabrik acrylonitrile dengan bahan baku yang berupa ethylene cyanohydrinedengan kebutuhan sebesar 85.236,27 ton/tahun akan didirikan di Cilegon, Bantenpada tahun 2020 dengan kapasitas 60.000 ton/tahun.Pembuatan acrylonitrile ini melalui 3 tahap yaitu tahap persiapan bahanbaku, pembentukan produk, dan pemurnian produk. Pada tahap persiapan bahanbaku, ethylene cyanohydrine sebanyak 85.236,27 ton/tahun (kebutuhan spesifik:1,42 kg/kg produk) dialirkan ke vaporizer untuk diuapkan dan dipanaskan sampai229,7 oC lalu dipanaskan lagi dengan heat exchanger hingga suhu 270,1oC. Padatahap pembentukan produk, gas ethylene cyanohydrine yang dialirkan ke dalamreaktor fixed bed multitube, non adiabatic, non isothermal dengan kondisi operasi270,1 oC - 259,3 oC dan tekanan 1,26 bar dengan konversi 90%. Reaksiberlangsung pada fase gas dengan menggunakan katalis alumina. Pada tahappemurnian produk, larutan acrylonitrile yang terbentuk dimurnikan denganmenara distilasi untuk memperoleh larutan acrylonitrile 99%.Kebutuhan-kebutuhan spesifik pada pabrik ini: Unit pendukung prosesmeliputi unit pengadaan air pendingin dan pemadam kebakaran yang bersumberdari air laut, yaitu dengan kebutuhan sebesar 737.010,12 kg/jam (kebutuhanspesifik: 107,01 L/kg produk), sedangkan untuk air umpan boiler dan konsumsiumum dan sanitasi diperoleh dari PT Krakatau Tirta Industri dengan kebutuhansebesar 26.481,89 kg/jam (kebutuhan spesifik: 3,52 L/kg produk). Unit pengadaanlistrik sebesar 385,39 kW dari PLN dan disiapkan cadangan generatorberkapasitas 500 kW. Unit pengadaan bahan bakar IDO sebesar 659,90 L/jam(kebutuhan spesifik: 0,0871 kg/kg produk). Unit pengadaan udara tekan sebesar83,59 m3/jam.Dalam perhitungan ekonomi, didapatkan hasil analisis ekonomi Rate ofReturn (ROI) sebesar 52,00% sebelum pajak dan 36,40% sesudah pajak. Pay OutTime (POT) didapatkan 1,67 tahun sebelum pajak dan 2,25 tahun sesudah pajak.Break Even Point (BEP) sebesar 40,88%, Shut Down Point (SDP) sebesar29,51%, dan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 20,40%. Dari hasil analisaekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik acrylonitrile layak untuk didirikan.