Dalam penelitian ini, penulis hendak mengetahui dinamika perubahan
dan faktor – faktor penyebab perubahan musik dangdut dari dulu hingga 
sekarang terkhusus di Kota Surakarta. Lokasi penelitian ini di kota Surakarta
yang difokuskan di THR Sriwedari, TATV, dan radio JPI FM. Penelitian ini
menggunakan pendekatan fenomenologi. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah konstruksi sosial milik Peter L. Berger, dimana
perubahan melalui tiga tahap yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan
internalisasi. Data primer bersumber dari observasi langsung ke lokasi
penelitian tentang topik yang sedang diteliti. Selain observasi langsung, data
primer juga diperoleh dari wawancara langsung dengan 9 orang informan
yang mewakili diantaranya Pengelola THR Sriwedari, personil grup dangdut,
komunitas dangdut dan penonton musik dangdut. Profil informan diambil 
berdasar pengetahuan mereka tentang kondisi musik dangdut di Kota
Surakarta serta keterlibatan langsung informan dalam perkembangan musik
dangdut. Informasi diperoleh dari para informan, kepustakaan, dan data
audio/visual. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah dengan
Snowball sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan metode
observasi, wawancara dan dokumentasi.  
Berdasarkan hasil penelitian atau temuan dilapangan menunjukkan 
bahwa dinamika musik dangdut di Kota Surakarta dahulu dan sekarang 
mengalami perubahan yang digambarkan dalam skema dialektika menurut 
Peter L. Berger yakni eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. (1)
Eksternalisasi, terwujud dalam kegiatan pertunjukan musik dangdut yang
rutin terjadwal dalam setiap pekannya (2) Objektivasi, merujuk pada aktivitas
tersebut yang mulai menjadi agenda rutin yang digemari masyarakat dalam
setiap lapisan kelas masyarakat, menjadi identitas musik skala lokal dan
bersifat objektif. (3) Internalisasi, ditandai dengan adanya tranformasi musik
dangdut dalam berbagai aspek yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya perkembangan media massa, musikalitas, gaya artis/penyanyi 
dangdut dan kontribusi komunitas musik dangdut