×
Latar Belakang: Skabies merupakan salah satu penyakit infeksi yang penting
khususnya pada populasi dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah di negara
berkembang. Skabies tidak mengancam jiwa sehingga biasanya mendapatkan
penanganan yang rendah. Namun sebenarnya skabies kronis dan berat dapat
menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit skabies
Subjek dan Metode: Jenis penelitian yaitu analitik observasional dengan pendekatan
cross-sectional. Lokasi penelitian di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung
Kabupaten Banyuwangi. Penelitian dilaksanakan Pada 23 Maret–30 April 2016.
Populasi penelitian ini adalah santri di Pondok Pesantren Blokagung Banyuwangi yang
mengalami skabies berjumlah 30 santri dan yang tidak mengalami skabies sebanyak 60.
Sampel sebanyak 465 siswi dengan menggunakan teknik random sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan path analysis
STATA 13
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan dari 4 variabel yang dihubungkan dengan skabies
berhubungan secara tidak langsung diperoleh nilai koefisien jalur antara pengetahuan
dengan mitos bernilai negatif yaitu sebesar -1.88 dengan nilai (p) adalah <0,001
koefisien jalur antara pengetahuan dengan perilaku sehat bernilai positif yaitu sebesar
1.68 dengan nilai (p) adalah 0,016, koefisien jalur antara mitos dengan perilaku
kesehatan bernilai negatif yaitu sebesar – 2.39 dengan nilai (p) adalah 0,038, koefisien
jalur antara uang saku dengan perilaku kesehatan bernilai positif yaitu sebesar 2.00
dengan nilai (p) adalah 0,026, koefisien jalur antara perilaku kesehatan dengan skabies
bernilai negatif yaitu sebesar – 3.43 dengan nilai (p) adalah < 0,001.
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan, mitos, uang saku berhubungan tidak langsung
terhadap kejadian skabies melalui perilaku sehat. Diharapkan untuk menurunkan
penyakit skabies santri dapat merubah perilaku kesehatan menjadi baik.