×
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kenakalan yang
dilakukan siswa, faktor penyebab kenakalan siswa dan peran guru bimbingan
konseling dalam menangani kenakalan siswa.
Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan mengunakan
pendekatan metode studi kasus yang bertujuan memahami dan memaparkan peran
guru bimbingan konseling dalam proses problem solving perilaku kenakalan siswa di
SMK Batik 1 Surakarta.
Teori yang digunakan adalah disfungsi milik Robert K. Merton, karena
adanya konsekuensi positif, dan perlu kita ketahui bahwa fakta sosial dapat
mengandung konsekuensi negatif bagi fakta sosial lain. Didalam keluarga karena
kondisi keluarga yang tidak harmonis mendorong anak untuk melakukan
penyimpangan, ada disfungsi status dan peran orang tua dalam membentuk perilaku
posistif anak, sekolah melalui bimbingan konseling memiliki fungsi dalam sosialisasi
pembentukan positif siswa untuk menstabilkan sistem-sistem yang mengalami
disfungsi tersebut. Lokasi penelitian di SMK Batik 1 Surakarta terletak di Desa
Tunggulsari, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kodya Surakarta.Teknik
pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, observasi
dandokumentasi. Kemudian pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Snowball Sampling.
Hasil yang didapat pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat
bentuk kenakalan yaitu membolos, merokok, berkelahi dan mengkonsumsi minuman
keras. Terdapat dua faktor menyebabkan terjadikan kenakalan siswa yaitu keluarga
broken home dan pengaruh teman sepermainan. Peran guru bimbingan konseling di
sekolah di butuhkan untuk membantu menyelesaikan masalah yang dialami oleh
remaja/siswa menggunakan metode problem solving.Ada beberapa langkah-langkah
penanganan menggunakan metode problem solving, diawali menerima laporan dan
informasi tentang adanya kasus atau pelanggaran yang dilakukan oleh siswa,
memanggil dan mencari informasi atau bukti dari siswa dan orang terdekat siswa
yang bersangkutan,memberikan konseling atau menginvestigasi kasus yang dilakukan
siswa dan menarik kesimpulan, menentukan sanksi dan bentuk bimbingan seperti apa
yang digunakan untuk menyelesaikan kasus siswa tersebut.Peran guru bimbingan
konseling juga dilakuka pada pengendalian sosial yang bersifat preventif.