ABSTRAK

Latar Belakang : Gas karbon monoksida (CO) merupakan  salah satu gas buang
kendaraan bermotor yang berasal dari pembakaran yang tidak sempurna antara oksigen
dengan bahan bakar. Masyarakat yang bekerja di sekitar tempat yang padat lalu lintas
seperti pedagang kuliner daerah Gladag Surakarta merupakan masyarakat yang paling
berisiko terpapar gas karbon monoksida (CO), dimana gas karbon monoksida (CO) dapat
mempengaruhi status kesehatan seseorang. Apabila gas CO terhirup terus menerus oleh
pedagang maka Hemoglobin (Hb) yang seharusnya berikatan dengan oksigen, akan
berikatan dengan gas karbon monoksida (CO) dan membentuk COHb. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan gas karbon monoksida (CO) dengan kadar
Hemoglobin (Hb) pada pedagang kuliner di Daerah Gladag Surakarta.

Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah observational analitik
dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan
simple random sampling. Responden pada penilitian ini berjumlah 38 orang pedagang
kuliner di Daerah Gladag Surakarta. Pengambilan data untuk pengukuran gas karbon
monoksida (CO) menggunakan CO Meter dan pengukuran Hemoglobin (Hb)
menggunakan Spektrofotometer. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan
korelasi Spearman, dan uji statistik korelasi menggunakan program SPSS 23 ver. 

Hasil : Hasil uji korelasi Spearman untuk paparan gas karbon monoksida (CO) dengan
kadar Hemoglobin (Hb) menunjukkan bahwa p = 0.362 dan r = 0.152. Hal ini berarti
bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paparan gas karbon monoksida
(CO) dengan kadar Hemoglobin (Hb) pada pedagang kuliner di Daerah Gladag Surakarta.

Simpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paparan gas karbon
monoksida (CO) dengan kadar hemoglobin (Hb) pada pedagang kuliner di Daerah Gladag
Surakarta.

Kata Kunci : Paparan Gas Karbon Monoksida (CO), Kadar Hemoglobin (Hb)