Maret.Wisata merupakan sesuatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat diIndonesia, baik dari kalangan masyarakat perkotaan maupun masyarakatpedesaan. “Pesan-Trend Budaya Ilmu Giri” desa wisata yang menawarkan atraksiwisata dengan melestarikan kearifan lokal yang ada sebagai aset wisata. Tujuanpenelitian ini adalah untuk memahami tentang kearifan lokal dan maknanya yangada serta partisipasi masyarakat sekitar dalam memanfaatkan kearifan lokalsebagai aset wisata religi. Faktor pendukung dan penghambat partisipasimasyarakat dalam pemanfaatan kearifan lokal. Pengembangan wisata baru ecospiritualtourism. Teori yang digunakan adalah tindakan sosial Max Weber danmodal social sebagai pendukung.Penelitian ini menggunakan metode penelitian fenomenologi.Pengambilan informan menggunakan purposive sampling dengan jenis criterionsampling yaitu untuk informannya sudah ditentukan berdasarkan kriteria tertentuyang berjumlah 16 orang berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan dan jenispartisipasi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dantelaah dokumen. Validitas data menggunakan validitas data fenomenologi dariHumprey dengan cara mengirimkan hasil penelitian kepada informan untukmemberikan masukan terhadap data yang kurang dan triangulasi sumber. Analisisdata menggunakan analisis data fenomenologi Van Kaam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di ”Pesan-Trend Budaya IlmuGiri” terdapat kearifan lokal yang dilestarikan, yaitu bangunan, kesenian,makanan, dan pengelolaan lingkungan. Modal sosial masyarakat untuk terlibatdalam partisipasi yang terdiri dari jaringan, norma dan kepercayaan. Partisipasimasyarakat dalam pemanfaatan kearifan lokal yaitu mulai dari perencanaan,pelaksana, menikmati hasil dan evaluasi. Tindakan sosial dalam pemanfaatankearifan lokal, yaitu tindakan rasionalitas nilai dalam mujahadah (doa bersamasetiap 35 hari sekali), rasionalitas instrumental dalam hutan santri, hutan wisata,sekolah alam dan tindakan tradisional dalam nyadran, merti dusun. Partisipasimasyarakat terbagi dua, yaitu partisipasi interaktif dan mandiri. Wujud partisipasimasyarkat yaitu terlibat dalam setiap kegiatan nyadran, merti dusun, mujahadah,pengelolaan lingkungan. Faktor sosial dalam partisipasi terdapat dua jenis, yaitufaktor sosial pendukung yaitu, masyarakat lokal, media massa, dukungan paratokoh, dan jaringan dan faktor sosial penghambat yaitu, tingkat pendidikanmasyarakat lokal, birokrasi, dan masyarakat terbuka. “Pesan-Trend Budaya IlmuGiri” mengembangkan wisata baru, yaitu eco-spiritual tourism yang berbasis padakearifan lokal yang terwujud dalam kegiatan mujahadah dan pengelolaanlingkungan sekitar yang dapat menghasilkan kecerdasan spiritual.Kata Kunci: Kearifan lokal, tindakan sosial, Pesan-Trend Budaya Ilmu Giri