Penulis Utama : Siti Maimunah
NIM / NIP : S541302110
×

 Gangguan jiwa skizofrenia tidak terjadi dengan sendirinya begitu saja. Akan tetapi banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala skizofrenia. Dalam teori biologi menjelaskan penyebab skizofrenia yang berfokus pada faktor genetik, faktor neuronatomi dan neurokimia (struktur dan fungsi otak) serta imunovirologi atau respon tubuh terhadap pajanan suatu virus. Terapi yang komperehensif dan holistik, dewasa ini sudah mulai dikembangkan meliputi terapi obat-obatan anti skizofrenia (psikofarmaka), psikoterapi, terapi psikososial dan terapi psikoreligius. Terapi tersebut, khususnya obat psikofarmaka harus diberikan dalam jangka waktu yang lama. Apabila klien sampai telat atau tidak patuh minum obat, maka klien bisa kambuh (relaps). Keberhasilan terapi gangguan jiwa skizofrenia tidak hanya terletak pada terapi obat psikofarmaka dan jenis terapi lainnya, tetapi juga peran serta keluarga dan masyarakat turut menentukan. Tujuan penelitian  untuk menganalisis hubungan peran perawat pendidik dan peran keluarga dengan kepatuhan penderita skizofrenia minum obat

           Metode penelitian ini kuantitatif dengan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan bulan Desember 2015 – Pebruari 2016. Tehnik sampling dengan Consecutive Sampling, keluarga pasien usia lebih dari 20 tahun yang berkunjung ke poli jiwa  RSUD Dr Soeroto Ngawi. Pengukuran peran dengan skala likert dan tingkat  kepatuhan minum obat dengan Medication Adhernece Rating Scale (MARS).

           Hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara peran perawat pendidik dan tingkat kepatuhan minum obat  dengan nilai signifikansi p = 0,028 (p<0,05), dan hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa  nilai OR= 4,400, artinya peran perawat yang baik mempunyai peluang 4,4 kali meningkatkan kepatuhan minum obat. Terdapat hubungan yang signifikan antara peran keluarga dan tingkat kepatuhan minum obat  dengan signifikansi p = 0,002 (p<0,05),  hasil analisis regresi logistik diperoleh nilai OR= 8,960, artinya peran keluarga yang aktif mempunyai peluang 8,9 kali dalam meningkatkan kepatuhan minum obat  . Hasil uji statistik secara bersama-sama antara peran perawat dan peran keluarga terhadap tingkat kepatuhan minum obat, didapatkan nilai OR peran perawat sebesar 2,198, dan peran keluarga mempunyai nilai OR sebesar 6,703 yang berarti bahwa peran keluarga lebih berpengaruh dibandingkan peran perawat dalam meningkatkan kepatuhan minum obat.

Simpulan terdapat hubungan yang signifikan antara peran perawat pendidik dan peran keluarga dengan kepatuhan minum obat dengan kekuatan peran keluarga lebih berpengaruh dibandingkan peran perawat dalam meningkatkan kepatuhan minum obat

×
Penulis Utama : Siti Maimunah
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S541302110
Tahun : 2016
Judul : Hubungan Peran Perawat Pendidik dan Peran Keluarga dengan Kepatuhan Penderita skizofrenia Minum Obat
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2016
Program Studi : S-2 Kedokteran Keluarga
Kolasi :
Sumber : UNS - Pascasarjana Prog. Kedokteran Keluarga - S541302110 - 2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr, Samsi Haryanto, M.Pd
2. Prof. Dr Nunuk Suryani, MP d
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.