×
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran orientasi seksual pada
individu lesbian di organisasi Talita Kum Surakarta. Kedua, penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi orientasi seksual pada
individu lesbian di organisasi Talita Kum Surakarta. Ketiga, penelitian ini bertujuan
untuk menemukan dampak yang dirasakan dari pilihan orientasi seksual pada
individu lesbian di organisasi Talita Kum Surakarta. Keempat, penelitian ini
bertujuan untuk menemukan alternatif bantuan layanan Bimbingan dan Konseling
yang tepat agar dapat diberikan oleh konselor kepada seseorang yang memiliki
orientasi seksual sebagai seorang lesbian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
studi kasus. Teknik sampling atau cuplikan menggunakan purposive sampling, terdiri
dari tiga orang di organisasi Talita Kum Surakarta yang memiliki orientasi seksual
lesbian. Teknik pengumpulan data ada empat, yaitu observasi, wawancara,
dokumentasi dan angket. Teknik untuk menguji validitas data menggunakan
triangulasi sumber, teknik, waktu dan member check. Analisis data yang digunakan
menggunakan analisis interaktif, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Talita Kum Surakarta merupakan
organisasi yang didalamnya terdapat orang-orang yang memiliki orientasi seksual
lesbian. Mereka sering mengadakan perkumpulan untuk berdiskusi mengenai isu-isu
seksualitas dan saling bercerita mengenai kehidupan orientasi seksual mereka.
Orientasi seksual lesbian dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor lingkungan
dan pergaulan memiliki peranan penting yang dapat membuat seseorang pada
akhirnya memilih menjadi seorang lesbian. Trauma pada masa kecil akibat sering
melihat konflik orang tua juga dapat menimbulkan seseorang memilih untuk menjadi
lesbian. Dampak yang dirasakan seseorang dari pilihan orientasi seksual menjadi
seorang lesbian adalah kurang percaya diri saat bersosialisasi dengan orang lain, rasa
bimbang antara benar atau salah dalam menjalani hubungan sesama jenis dan rasa
takut ketahuan oleh orang lain. Alternatif bantuan yang dapat diberikan oleh konselor
adalah menggunakan Konseling Perilaku Rasional Emotif.