Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) kandungan diksi, (2) kandungan gaya bahasa (majas), (3) kandungan citraan, (4) nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerita anak 22 Hari Bercerita karya Bellanissa B. Zoditama, dan (5) relevansi hasil kajian stilistika nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerita anak 22 Hari Bercerita karya Bellanissa B. Zoditama sebagai bahan ajar pembelajaran sastra di SMP.
Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi. Sumber data adalah kumpulan cerita anak 22 Hari Bercerita karya Bellanissa B. Zoditama dan beberapa informan yang berprofesi sebagai guru Bahasa Indonesia dan beberapa siswa SMP. Teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling. Validitas yang digunakan adalah triangulasi teori dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis mengalir yang meliputi tiga komponen, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri atas beberapa tahap, yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyusunan laporan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kumpulan cerita anak 22 Hari Bercerita karya Bellanissa B. Zoditama mengandung: (1) tujuh jenis diksi, yaitu kata konkret, kata serapan, kata sapaan, kata bahasa daerah dan asing, kata konotatif, kata dengan objek realitas alam, dan kata vulgar; (2) dua puluh macam majas, yaitu anadiplosis, elipsi, inversi, pleonasme, asonansi, epizeuksis, simile, aliterasi, epanalepsis, eufemismus, sarkasme, tautologi, hiperbola, apofasis, hipalase, metonimia, personifikasi, antitesis, asindeton, dan perifrasis; (3) tujuh jenis citraan, yaitu gerak, penglihatan, pendengaran, pencecapan, perabaan, intelektual, dan penciuman; (4) sepuluh nilai pendidikan karakter, yaitu kreatif, religius, rasa ingin tahu, cinta damai, mandiri, pantang menyerah, gemar membaca, menghargai prestasi, bersahabat, dan jujur.
Selain itu, kumpulan cerita anak 22 Hari Bercerita karya Bellanissa B. Zoditama dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di kelas karena (a) sesuai dengan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia di kelas VII, VIII, dan IX SMP, (b) sesuai dengan Kurikulum 2013 yang memuat nilai pendidikan karakter; dan (c) memenuhi kelima kriteria bahan ajar dan belajar ideal.
Kata kunci: cerita anak, cerita pendek, stilistika, pendidikan karakter, sastra, pembelajaran sastra