×
Abstract: Kecenderungan permintaan terhadap pariwisata akan terus meningkat. Apabila ingin mengambil keuntungan dari peluang baik ini Indonesia perlu menyediakan destinasi wisata bagi wisatawan. Wisata budaya adalah salah satu potensi yang dimiliki Indonesia. Wayang adalah salah satu dari sekian banyak produk budaya berupa kesenian yang berkembang dan tumbuh bersama masyarakat sekaligus merupakan potensi wisata budaya. Sebenarnya Yogyakarta telah memiliki sebuah Museum Wayang yang berpotensi sebagai destinasi wisata budaya. Namun ironisnya, museum ini sepi pengunjung dan tidak representatif lagi sebagai sebuah bangunan museum. Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dibangun di atas tapak yang sudah ada. Redesain bertujuan untuk mendapatkan desain museum yang tepat, melengkapi kebutuhan museum yang edukatif dan rekreatif, mewadahi aktifitas maupun koleksi museum serta mampu mengekspresikan wayang sebagai obyek pajang pada bentuk bangunan. Permasalahan utama dari desain ini adalah bagaimana redesain Museum Wayang Kekayon yang menerapkan prinsip Arsitektur Metafora. Pendekatan Arsitektur Metafora terdiri dari Combine Metaphor yang merupakan penggabungan Tangible Metaphor dan Intangible Metaphor. Hasil dari redesain adalah Museum Wayang Kekayon yang bisa menarik minat wisatawan, edukatif, rekreatif, mampu memvisualisasikan wayang dalam bangunan serta nyaman bagi pengunjung.
Keywords: Arsitektur, Wayang, Museum, Redesain, Metafora