Penulis Utama : Melania Riska Puspitasari
NIM / NIP : K1311048
×

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) yang dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dan mendeskripsikan peningkatan kemandirian belajar siswa pada pembelajaran Matematika dengan penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah guru Matematika dan siswa kelas VII A SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 20 siswa. Sumber data penelitian berupa aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran Matematika. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi. Teknik analisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif. Validasi data dari kemandirian belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan teknik triangulasi penyidik.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) yang dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa terdiri dari, kegiatan pendahuluan yaitu pada awal pelajaran guru menyiapkan peserta didik dengan menyapa dan memberi salam. Guru meninjau ulang pelajaran yang telah lalu dan membahas materi prasyarat dari materi pembelajaran dengan tanya jawab dengan siswa. Kemudian guru membahas PR. Tahap ini disebut Review. Pada tahap penyampaian tujuan dan motivasi, guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan tersebut dan guru menyampaikan motivasi berupa persoalan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari yang telah dipersiapkan guru sebelum pembelajaran. Kemudian kegiatan inti yang terdiri dari tahap pengembangan, latihan terkontrol, dan seatwork. Pada tahap pengembangan guru menyajikan ide baru atau perluasan konsep Matematika yang terdahulu. Guru memberi penjelasan, diskusi, demonstrasi dengan contoh kongkret yang sifatnya piktorial dan simbolik serta mengajak siswa untuk aktif dengan tanya jawab dengan penjelasan materi yang sedang diterangkan. Pada tahap latihan terkontrol, guru mengarahkan siswa untuk belajar kooperatif dan memberikan latihan kepada siswa dikerjakan secara berkelompok. Guru memberikan kepada siswa Lembar Kerja Siswa (LKS). Guru juga mengamati yang berarti guru memberikan pengawasan yang bertujuan untuk mencegah agar tidak terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran. Guru memandu jalannya diskusi dan membantu siswa apabila terjadi kesulitan. Guru menyampaikan batasan waktu dalam diskusi kelompok. Guru memotivasi siswa untuk tidak putus asa dalam menyelesaikan LKS serta guru menyampaikan bahwa siswa harus benar-benar mempersiapkan diri untuk kegiatan ini. Guru menyampaikan siswa tidak hanya sekedar menyelesaikan pertanyaan tetapi harus dipahami, siswa yang sudah paham mengajari yang belum paham. Kemudian guru lalu menunjuk salah satu kelompok untuk presentasi di depan kelas. Pada tahap Seatwork guru mengarahkan siswa untuk bekerja sendiri. Guru memotivasi siswa jika pada tahap ini adalah latihan mandiri sehingga siswa bekerja menyelesaikan Lembar Kerja Siswa (LKS) secara mandiri tidak lagi menggantungkan teman kelompok. Kemudian kegiatan penutup yaitu guru bersama siswa membuat rangkuman/simpulan pembelajaran. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk bertanya apabila masih ada yang belum jelas dan yang terakhir guru memberikan PR kepada siswa dan menyuruh siswa membaca materi untuk pertemuan selanjutnya.
Pada kegiatan pra siklus, rata-rata kemandirian belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) hanya sebesar 44,6%. Dari hasil pra siklus diperoleh data bahwa untuk setiap indikator kemandirian belajar siswa sebagai berikut : tanggung jawab sebesar 41,7%, percaya diri sebesar 43,42%, inisiatif sebesar 37,28%, dorongan untuk maju sebesar 45,61%, motivasi dalam belajar sebesar 53,98%, dan tidak menggantungkan diri pada orang lain sebesar 45,61%. Rata-rata kemandirian belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan hasil dari observasi pada pra siklus. Dari hasil siklus I diperoleh data bahwa untuk masing-masing indikator kemandirian tanggung jawab sebesar 71,93%, pada indikator percaya diri dalam sebesar 63,39%, pada indikator inisiatif sebesar 63,28%, pada indikator dorongan untuk maju sebesar 66,67%, pada indikator motivasi dalam belajar sebesar 75,95%, dan pada indikator tidak menggantungkan diri pada orang lain sebesar 62,71%, dan rata-rata kemandirian belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 67,32%. Berdasarkan hasil siklus II diperoleh data bahwa untuk masing-masing indikator kemandirian belajar siswa sebagai berikut tanggung jawab sebesar 81,63%, pada indikator percaya diri dalam sebesar 70,57%, pada indikator inisiatif sebesar 70,95%, pada indikator dorongan untuk maju sebesar 80,19%, pada indikator motivasi dalam belajar sebesar 77,24%, dan pada indikator tidak menggantungkan diri pada orang lain sebesar 75,97%. Rata-rata kemandirian belajar pada siklus II adalah 76,09%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa.
Kata kunci : MMP, kemandirian belajar siswa, pembelajaran Matematika

×
Penulis Utama : Melania Riska Puspitasari
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K1311048
Tahun : 2016
Judul : Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Pada SMP Kristen 4 Monginsidi Surakarta Kelas VII A Tahun Pelajaran 2015/2016
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. KIP - 2016
Program Studi : S-1 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-F. KIP Jur. Pendidikan Matematika-K.1311048-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Mardiyana, M.Si
2. Ira Kurniawati, S.Si., M.Pd.,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.