ABSTRAKTujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah mengetahui perbandingan realisasidan potensi penerimaan PBB-P2 di Kecamatan Matesih, mengetahui hambatan yangdihadapi Pemerintah Karanganyar dalam meningkatkan penerimaan PBB-P2. Agardapat memberikan langkah DPPKAD dalam meningkatkan penerimaan PAD daripotensi yang ada. Studi kasus ini menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan metodedeskriptif. Metode wawancara dilakukan dengan wajib pajak di Kecamatan Matesihdan pegawai DPPKAD Kabupaten Karanganyar Hasil analisis dari penelitian ini, masalah DPPKAD dalam realisasi penerimaanPBB-P2 adalah minimnya petugas pemungut pajak, kurangnya sarana dan prasarana.Target pada tahun 2013 Rp422.997.527, terrealisasi Rp519.702.478 tercapai122,90%, 2014 Rp420.761.022, terrealisasi Rp 518.696.814 tercapai 123,30%, tahun2015 Rp420.533.226 dapat terrealisasi Rp525.612.705 tercapai 125% sehingga padatahun 2014 menurun Rp1.005.664 karena jauhnya tempat pembayaran dari tempattinggal wajib pajak. Solusi yang dilakukan adalah meningkatkan sarana danprasarana pembayaran PBB-P2 dan menambah petugas pemungut PBB-P2. Penulis menyarankan agar dalam tahun-tahun mendatang dapat meningkatkanpenerimaan PBB-P2 lebih optimal, antara lain: harus menambah sarana danprasarana untuk meningkatkan hasil kerja yang maksimal, melakukan studi studibanding kedaerah lain guna mendapat informasi terhadap penerimaan PBB-P2.Kata kunci : Realisasi, Perbandingan, PBB-P2