Latar Belakang Anemia pada remaja putri merupakan masalah kesehatan  karena berdampak pada kesehatan sekarang maupun kelak. Anemia diketahui dari kadar hemoglobin. Penelitian bertujuan mengetahui adanya hubungan pendidikan ibu, penghasilan keluarga, lingkungan diluar keluarga, lama menstruasi, siklus menstruasi, body image  maupun pola makan zat besi, vitamin C dan asam folat dengan kadar hemoglobin

Metode Desain penelitian cross sectional dengan besar sampel 105 remaja putri di Pondok Pesantren Darussalam Kepung Kediri Jawa Timur yang dipilih secara fixed exposured sampling. Data diperoleh melalui kuesioner terstruktur, food frequency  questonaire (FFQ), body shape questionaire (BSQ), dan pengambilan sampel darah dengan metode cyanmethaemoglobin. Analisis data menggunakan path analysis dengan software STATA 13.

Hasil Kejadian anemia remaja putri 80%. Model analisis jalur dari 9 variabel terhadap kadar hemoglobin menunjukkan 5 variabel memiliki hubungan secara langsung yaitu pola makan baik pola makan zat besi (b: 0,84, p<0,001), vitamin C (b: 0,011, p:0,003) dan asam folat (b: 0,015, p<0,001) serta pola menstruasi baik siklus (b: 0,057, p<0,001) dan lama menstruasi (b: 0,055, p:0,036) dan 2 variabel tidak langsung yaitu pendidikan ibu dan penghasilan keluarga sedangkan 2 variabel tidak berhubungan yaitu lingkungan diluar keluarga dan body image.

Kesimpulan  Pola makan zat besi, vitamin C, dan asam folat serta lama dan siklus menstruasi berhubungan secara langsung kadar hemoglobin. Pendidikan ibu dan pendapatan berhubungan tidak langsung dengan kadar hemoglobin. Oleh karena itu diperlukan peningkatan pengetahuan pada ibu dan remaja putri tentang anemia dan gizi untuk mencegah kejadian anemia.

Kata Kunci: path analysis, kadar hemoglobin, pola makan, pola menstruasi, lingkungan sosial, body image